Yen Turun oleh Prospek Hawkish Fed, Sedangkan Dolar Stabil

Mata uang Asia kembali bergerak range hingga turun pada Senin (25/09), masih berada di bawah tekanan dari prospek kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu lama, sementara dolar stabil di dekat level tertinggi enam bulan.


Mata uang regional tertekan oleh pesan hawkish dari Federal Reserve minggu lalu. Bank sentral AS memperingatkan bahwa naiknya inflasi baru-baru ini berpotensi menarik lebih banyak kenaikan suku bunga tambahan.


Bank sentral juga mengatakan bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama – sebuah tren yang menandakan banyak tekanan pada mata uang Asia, pasalnya kesenjangan antara yields yang berisiko dan yang berisiko rendah menyempit.


Indeks dolar dan indeks dolar berjangka sedikit stabil di perdagangan Asia, dan diperdagangkan sedikit di bawah level tertinggi enam bulan yang dicapai minggu lalu. Treasury yields AS juga diperdagangkan di level tertinggi beberapa tahun, dengan rate 10 tahun ada di level tertinggi 2007.


Yuan China turun dalam kekhawatiran pasar properti, PMI ditunggu

Yuan China turun 0,1% pada hari Senin, menepis penetapan kurs tengah harian yang sedikit lebih kuat di tengah kekhawatiran baru atas pasar properti China yang dibebani utang.


Raksasa real estate China Evergrande Group (HK:3333) memperingatkan bahwa mereka tidak dapat menerbitkan utang baru akibat penyelidikan pemerintah terhadap anak perusahaannya, Hengda Real Estate Group.


Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan pembekuan utang yang lebih luas di pasar, yang sudah terguncang oleh krisis keuangan yang parah selama tiga tahun terakhir. Kekhawatiran akan lemahnya pasar properti juga telah memicu masalah atas penurunan ekonomi yang lebih luas, mengingat sektor ini menyumbang sekitar seperempat dari keseluruhan pertumbuhan China.


Fokus saat ini tertuju data purchasing managers’ index bulan September, yang akan dirilis hari Jumat ini, untuk mendapat petunjuk lain mengenai aktivitas bisnis China.


Kekhawatiran atas China membuat dolar Australian turun 0,2%, sementara fokus juga tertuju data inflasi indeks harga konsumen (IHK) yang akan terbit minggu ini.


Yen Jepang di low 10 bulan karena BOJ yang dovish

Yen Jepang bergerak tipis pada hari Senin, dan tertahan di level terlemah November 2022 setelah Bank of Japan menegaskan kembali sikap ultra-dovish pada hari Jumat.


BOJ mengatakan tidak memiliki rencana untuk segera mulai mengurangi kebijakan stimulus moneternya, yang mengindikasikan bahwa suku bunga Jepang akan tetap negatif dalam waktu dekat.


Suku bunga negatif membuat yen terdepresiasi dengan cepat selama setahun terakhir, kala kenaikan suku bunga di seluruh dunia mendorong modal menjauh dari mata uang Jepang. Memburuknya sentimen ekonomi juga mengurangi daya tarik yen untuk carry trade.


Fokus minggu ini juga tertuju Inflasi Tokyo bulan September, yang biasanya menjadi data pendahulu untuk inflasi nasional.


Sumber : investing