USDJPY Cetak Rekor Lagi, Tandai Level Tertinggi Baru dalam 38 Tahun Terakhir

USD/JPY diperdagangkan di sekitar 161,29, level tertinggi sejak 1986, selama sesi Eropa pada hari Jumat. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di Tokyo naik ke 2,3% dari tahun ke tahun di bulan Juni, naik dari periode sebelumnya yang sebesar 2,2%. Inflasi IHK inti Tokyo, yang tidak termasuk harga makanan bergejolak, juga meningkat pada periode yang sama, mencapai 2,1% YoY dibandingkan dengan 1,9% sebelumnya, melampaui prakiraan median pasar sebesar 2,0% YoY.

Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menyatakan pada hari Rabu bahwa ia “akan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk pergerakan valas yang berlebihan.” Suzuki menahan diri untuk mengomentari level-level valas tertentu atau potensi intervensi tetapi menekankan pentingnya mata uang yang bergerak secara stabil yang mencerminkan fundamental. Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi menggemakan sentimen yang sama dengan Menteri Keuangan.

Dolar AS (USD) menguat karena imbal hasil yang lebih tinggi pada obligasi pemerintah AS. imbal hasil obligasi AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun masing-masing mencapai 4,72% dan 4,30% pada saat artikel ini ditulis. Anggota Dewan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Michelle Bowman pada hari Kamis mengatakan bahwa meskipun kebijakan The Fed saat ini seharusnya cukup untuk membawa inflasi kembali ke target, The Fed seharusnya tidak tidak mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih lanjut jika data inflasi terbukti tetap tinggi.

Inflasi Indeks Harga PCE Inti pada hari Jumat diproyeksikan turun dari tahun ke tahun menjadi 2,6% dari 2,8% sebelumnya. Data ini dipandang sebagai pengukur inflasi pilihan Federal Reserve (The Fed). Para pelaku pasar berharap bahwa tanda-tanda pelonggaran inflasi akan mendorong Federal Reserve (The Fed) untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga lebih cepat daripada yang diprakirakan.


sumber : fxstreet