Rencana Trump Terapkan Tarif Pekan Depan, Harga Emas Direspon Naik

Harga emas naik pada Selasa (25/3/2025). Hal itu didorong oleh meningkatnya permintaan aset safe haven di tengah ketidakpastian terkait rencana tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk pekan depan. Kebijakan tersebut dikhawatirkan dapat meningkatkan inflasi global.
Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot naik 0,3% dan ditutup di US$ 3.019,77 per ons.
Managing Partner di CPM Group Jeffrey Christian mengatakan, investor saat ini khawatir terhadap kondisi global, terutama dengan kebijakan AS yang dinilai berisiko. “Investor membeli emas sebagai aset alternatif karena mereka takut bahwa kebijakan pemerintah AS dapat mendorong dunia ke dalam resesi global,” ujarnya.
Emas, yang secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, telah mengalami kenaikan lebih dari 15% sepanjang tahun ini. Bahkan, pada 20 Maret lalu, harga emas mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di level US$ 3.057,21 per ons.
Trump sebelumnya menyatakan, tidak semua tarif yang diancamkannya akan diberlakukan pada 2 April 2025 mendatang. Beberapa negara bahkan mungkin mendapatkan pengecualian. Laporan dari Financial Times menyebutkan bahwa Trump sedang mempertimbangkan skema tarif dua tahap untuk pekan depan.
Kebijakan tarif Trump diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi, memperburuk ketegangan perdagangan global, serta mendorong inflasi lebih tinggi.
Sementara itu, Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic memperkirakan, satu kali pemangkasan suku bunga sebesar 0,25% pada akhir tahun ini. Pernyataan tersebut muncul setelah keputusan The Fed pekan lalu yang mempertahankan suku bunga, tetapi memberikan sinyal kemungkinan pemangkasan 0,5% di kemudian hari.
Kini, investor tengah menantikan data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang. Data ini akan menjadi petunjuk penting bagi arah kebijakan The Fed ke depan.
Senior Market Strategist di RJO Futures Daniel Pavilonis menilai, peluang pemangkasan suku bunga tampaknya sedikit menurun. “Secara keseluruhan, ini masih sangat bullish bagi logam inflasi seperti emas. Saya memperkirakan level berikutnya berada di sekitar US$ 3.125 per ons,” katanya.
Di sisi lain, AS mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan terpisah dengan Ukraina dan Rusia untuk memastikan keamanan navigasi di Laut Hitam. Kesepakatan ini juga mencakup larangan serangan terhadap fasilitas energi di kedua negara tersebut.
Selain emas, harga perak spot juga mengalami kenaikan 1,9% menjadi US$ 33,61 per ons. Platinum naik 0,5% menjadi US$ 978,15 per ons, sementara paladium bertambah 0,4% menjadi US$ 955,00 per ons.
sumber : investor.id