Powell : The FED Bakal Pangkas Suku Bunga dengan Hati-hati

Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan, bank sentral Amerika Serikat (AS) akan memangkas suku bunga secara perlahan dan berhati-hati dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini dilakukan karena tekanan inflasi yang terus berlanjut, dan para pejabat The Fed ingin melihat arah inflasi ke depannya.

Dikutip AP, dalam pernyataan pidatonya di Dallas, Kamis (14/11/2024) atau Jumat dini hari waktu Indonesia, Powell mengatakan, meskipun inflasi mendekati target 2% yang diinginkan oleh The Fed, ‘angka itu belum tercapai’. Di sisi lain, ekonomi AS saat ini tetap kuat, sehingga para pembuat kebijakan The Fed merasa tidak perlu terburu-buru untuk memangkas suku bunga.

“Ekonomi tidak memberikan sinyal bahwa kami perlu terburu-buru menurunkan suku bunga. Kekuatan yang kita lihat saat ini di perekonomian memberikan kami kesempatan untuk mengambil keputusan dengan hati-hati,” kata Powell.

Para ekonom memperkirakan bahwa The Fed akan mengumumkan pemangkasan suku bunga sebesar 0,25% pada Desember. Setelah pemangkasan 0,25% pekan lalu dan 0,5% pada bulan September. Namun, langkah The Fed setelah itu masih belum jelas.

Pada bulan September lalu, pejabat bank sentral mengisyaratkan bahwa mereka berencana memangkas suku bunga utama empat kali pada 2025. Namun, kini traders di Wall Street hanya memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga, berdasarkan data CME FedWatch.

Suku bunga acuan The Fed umumnya memengaruhi suku bunga pinjaman di seluruh ekonomi, termasuk hipotek, pinjaman mobil, dan kartu kredit. Meskipun demikian, beberapa faktor lain seperti ekspektasi inflasi dan pertumbuhan ekonomi juga dapat mendorong kenaikan suku bunga jangka panjang.

Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (Pilpres) sebelumnya telah meningkatkan imbal hasil obligasi AS. Hal ini menjadi sinyal bahwa investor mengharapkan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat pada tahun depan, serta kemungkinan defisit anggaran yang lebih besar dan inflasi yang lebih tinggi jika Trump menerapkan tarif luas dan deportasi besar-besaran seperti yang dijanjikannya.

Dalam pidatonya pada Kamis (Jumat dini hari waktu Indonesia), Powell menyarankan, inflasi mungkin akan tetap berada di atas target The Fed dalam beberapa bulan mendatang. Meski demikian, ia kembali menekankan bahwa inflasi seharusnya bisa turun lebih lanjut, ‘meski terkadang melalui jalan yang berliku’.

Beberapa pejabat The Fed lainnya juga mengungkapkan ketidakpastian tentang seberapa jauh mereka bisa memangkas suku bunga, mengingat pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kecenderungan inflasi yang tetap tinggi. Berdasarkan ukuran inflasi inti yang disukai The Fed, yang tidak memasukkan biaya makanan dan energi yang berfluktuasi, harga telah bertahan di kisaran 2% selama lima bulan terakhir.

Pada Rabu (13/11/2024), Presiden The Fed Dallas Lorie Logan, menyatakan ketidakpastian tentang seberapa jauh lagi The Fed sebaiknya memangkas suku bunga jangka pendeknya.

“Jika kita menurunkan terlalu jauh, inflasi bisa kembali meningkat dan The Fed mungkin perlu membalik arah. Saya percaya langkah terbaik adalah tetap berhati-hati,” kata Logan.


sumber : investor.id