Pounds Naik, Imbas Dolar yang Melemah

Pasangan mata uang GBPUSD melonjak hingga ke area 1,2999 terhadap Greenback yang lebih lemah selama jam perdagangan awal sesi Eropa pada hari Senin. Dolar AS (USD) masih berada di bawah tekanan jual setelah data Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang lebih lemah untuk bulan Oktober, yang memberikan dukungan pada pasangan mata uang utama.

Setelah memberikan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) di bulan September untuk memulai siklus pelonggaran, Federal Reserve AS (The Fed) diantisipasi akan memangkas suku bunga kebijakan sebesar 25 bp pada pertemuan bulan November. Pasar memprakirakan hasil ini dengan probabilitas sekitar 97%. Greenback melemah karena para pedagang bersiap-siap untuk pemilihan presiden AS dan keputusan suku bunga The Fed minggu ini.

Para analis memprakirakan kebijakan Donald Trump mengenai imigrasi, pemotongan pajak, dan tarif akan memberikan tekanan ke atas pada inflasi, imbal hasil obligasi pemerintah, dan USD, sementara Kamala Harris dipandang sebagai kandidat yang berkelanjutan. “Secara luas dianggap bahwa kemenangan Trump akan berdampak positif bagi USD, meskipun banyak yang merasa hasil ini telah diabaikan,” ujar Chris Weston, analis di broker Pepperstone.

Di sisi lain, Bank of England (BoE) kemungkinan akan memangkas suku bunga pada hari Kamis, meskipun ada prakiraan bahwa anggaran Partai Buruh dapat menyebabkan inflasi yang lebih tinggi di Inggris pada tahun depan. Pasar uang tampak yakin bahwa BoE akan mengumumkan penurunan suku bunga kedua sebesar 25 bp di tahun ini, menurunkan suku bunga menjadi 4,75%.


sumber : fxstreet