Pasca The FED, Dolar Sulit Temukan Penguatan

Dolar AS (USD) mengalami penurunan besar terhadap mata uang utama lainnya di sesi Amerika pada hari Rabu karena para investor bereaksi terhadap keputusan kebijakan Federal Reserve (The Fed) dan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell mengenai prospek kebijakan. USD kesulitan menemukan permintaan pada Kamis pagi ini. Para investor menunggu pengumuman kebijakan Bank of England (BoE) dan data IMP S&P Global untuk Jerman, kawasan Euro, Inggris, dan Amerika Serikat. Kalender ekonomi AS juga akan menampilkan data Klaim Pengangguran Awal mingguan dan Penjualan Rumah Bekas untuk bulan Februari.

Revisi Ringkasan Proyeksi The Fed menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan masih memprakirakan penurunan suku bunga kebijakan sebesar total 75 basis poin pada tahun 2024. Dalam konferensi pers pasca-pertemuan, Ketua Powell meremehkan kekhawatiran terhadap inflasi dan memberikan beban tambahan pada USD. Powell mencatat bahwa data inflasi “cukup tinggi” pada bulan Januari dan Februari tetapi mengatakan bahwa data tersebut tidak mengubah gambaran keseluruhan disinflasi, dengan alasan datanya lebih tinggi karena efek musiman. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS bertenor 10-tahun turun menuju 4,25% dan indeks utama Wall Street menguat setelah acara The Fed. Pada gilirannya, Indeks USD turun hampir 0,5% dan mematahkan kenaikan empat hari berturut-turutnya. Kamis pagi, indeks saham berjangka AS diperdagangkan di wilayah positif dan Indeks USD tetap berada di zona merah di bawah 103,50.

Selama jam-jam perdagangan Asia, data dari Australia menunjukkan Tingkat Pengangguran turun ke 3,7% di Februari dari 4,1% di Januari. Angka ini lebih baik dari ekspektasi pasar 4%. Perubahan Ketenagakerjaan naik 116,5 ribu pada periode ini, melampaui prakiraan analis 40 ribu dengan selisih yang besar. AUD/USD memperpanjang rally Kamis pagi ini setelah membukukan kenaikan kuat pada hari Rabu dan terakhir terlihat naik lebih dari 0,5% hari ini di atas 0,6620.

USD/JPY mengumpulkan momentum bullish dan mendekati 152,00 di sesi Amerika pada hari Rabu. Pasangan mata uang ini mengalami koreksi mendalam di awal sesi Asia dan turun di bawah 150,50 sebelum mendapatkan kembali daya tariknya. Pada saat berita ini dimuat, pasangan mata uang ini diperdagangkan sedikit lebih rendah hari ini di dekat 151,00. Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan sebelumnya hari ini bahwa mereka mengamati dengan cermat pergerakan di pasar valuta asing dengan rasa urgensi. Sementara itu, Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda mengatakan mereka memprakirakan akan mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif untuk saat ini.

Bank of England diprakirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah di 5,25% setelah pertemuan kebijakan bulan Maret. Bahasa pernyataan setelah data inflasi Inggris yang lemah dan pembagian suara akan diteliti oleh para pelaku pasar untuk mendapatkan petunjuk baru mengenai penentuan waktu pergerseran kebijakan. GBP/USD naik 0,5% pada hari Rabu dan terakhir terlihat diperdagangkan di dekat 1,2800.

USD/CHF ditutup sedikit lebih rendah pada hari Rabu dan melemah menuju 0,8850 pada pagi hari ini. Swiss National Bank (SNB) akan mengumumkan keputusan suku bunga pada pukul 08:30 GMT (15:30 WIB).

Emas mengumpulkan momentum bullish dan naik ke tertinggi baru sepanjang masa di $2.223 di sesi Asia pada hari Kamis sebelum mundur menuju $2.200.

EUR/USD menguat di atas 1,0900 pada akhir Rabu dan terus mendorong lebih tinggi pada Kamis pagi. Pasangan mata uang ini terakhir terlihat diperdagangkan sedikit di bawah 1,0950.


sumber : fxstreet