Minyak WTI Naik karena Penurunan Stok Minyak Mentah AS dan Serangan Houthi di Laut Merah
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan lebih tinggi di sekitar $72,50 per barel selama sesi Asia pada hari Rabu, melanjutkan kenaikan untuk 2 sesi berturut-turut. Kenaikan harga minyak mentah baru-baru ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor. Data stok minyak mentah dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan penurunan, melebihi antisipasi pasar untuk pekan yang berakhir pada 5 Januari. Selain itu, kekhawatiran mengenai suplai minyak meningkat karena militan Houthi yang didukung Iran melancarkan serangan yang signifikan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
American Petroleum Institute (API) merilis laporan Stok Minyak Mentah Mingguan yang menunjukkan penurunan sebesar 5,215 juta dibandingkan dengan ekspektasi penurunan sebesar 1,2 juta. Angka sebelumnya adalah penurunan 7,418 juta. Administrasi Informasi Energi AS akan merilis Perubahan Stok Minyak Mentah pada hari Rabu untuk periode tersebut. Selain itu, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) memproyeksikan bahwa produksi minyak mentah domestik di Amerika Serikat akan mencapai rekor selama dua tahun ke depan. Namun, tingkat pertumbuhannya diharapkan akan melambat.
Serangan yang dilaporkan oleh militan Houthi yang didukung Iran terhadap kapal-kapal dagang komersial di Laut Merah telah meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan rute maritim dan potensi gangguan terhadap pasokan minyak global. Perkembangan geopolitik ini menambah ketegangan yang sudah ada di wilayah tersebut dan dapat berkontribusi pada peningkatan volatilitas di pasar minyak.
Laporan CNBC mengindikasikan bahwa serangan-serangan terjadi di dua lokasi: barat daya Mokha, dan Hodeidah di Yaman. Para pejabat Amerika menyatakan bahwa sekitar 50 kapal dagang berada di daerah tersebut selama serangan. Selain itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengimbau dalam kunjungannya ke Israel, mendesak para pejabat untuk membuat “pilihan-pilihan sulit” untuk mendorong normalisasi di wilayah tersebut.
sumber : fxstreet