Minyak WTI Berkonsolidasi Setelah Penurunan Kemarin, Fokus pada Konflik Israel-Gaza

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berada di dekat $71,00 per barel selama sesi Asia pada hari Selasa. Harga minyak mentah bergerak sideways setelah penurunan yang terjadi di sesi sebelumnya.

Konflik geopolitik antara Israel dan Gaza merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi dinamika harga minyak mentah. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah secara historis telah berkontribusi pada kekhawatiran terhadap potensi gangguan dalam pasokan minyak, yang menyebabkan volatilitas di pasar minyak. Kemungkinan konflik yang meningkat menjadi krisis regional menambah ketidakpastian seputar harga minyak.

Selain itu, kelompok Houthi yang didukung Iran meningkatkan kekhawatiran pasokan dengan menyerang kapal-kapal kontainer di Laut Merah. Aksi-aksi provokatif seperti itu, terutama di jalur maritim, berpotensi mengganggu pasokan minyak dan berdampak pada sentimen pasar.

Peringatan yang dikeluarkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengenai konflik Gaza menyoroti implikasi yang lebih luas dari situasi ini. Kunjungan Blinken ke Tel Aviv untuk berdiskusi dengan para pejabat Israel dan para pemimpin Arab mencerminkan upaya diplomatik untuk mengatasi dan menemukan resolusi untuk konflik yang sedang berlangsung.

Namun, kenaikan produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) yang dilaporkan pada hari Senin, yang mencerminkan peningkatan 70.000 barel per hari (bph) di bulan Desember, tampaknya telah berkontribusi pada depresiasi harga minyak mentah.

Selain itu, keputusan Arab Saudi untuk mengurangi Harga Jual Resmi (OSP) bulan Februari untuk minyak mentah Arab Light ke Asia, yang menandai level terendah dalam 27 bulan terakhir, merupakan sebuah langkah strategis dengan implikasi yang signifikan untuk pasar minyak. Keputusan ini mencerminkan upaya Arab Saudi untuk tetap kompetitif di pasar minyak global.


sumber : fxstreet