Meningkatnya Permintaan Safe Haven, Harga Emas Melejit

Harga emas melonjak lebih dari 2% pada Senin (5/5/2025). Hal itu dipicu melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) dan meningkatnya permintaan safe haven. Sementara pasar menanti keputusan kebijakan dari The Fed pekan ini.

Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot melonjak 2,9% dan ditutup di US$ 3.333,92 per ons.

Indeks dolar turun 0,2%, membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.

Kenaikan emas juga dipicu oleh pengumuman Presiden AS Donald Trump pada Minggu (4/5/2025), yang menetapkan tarif 100% untuk film-film produksi luar negeri. Kebijakan ini memicu kekhawatiran baru soal potensi perang dagang global.

“Kami melihat arus permintaan safe haven yang terus berlanjut, ini menjaga harga emas tetap tinggi. Setidaknya dalam jangka pendek, harga akan bertahan di atas level US$ 3.000,” ujar analis senior di Kitco Metals Jim Wyckoff.

Pasar kini menantikan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell pada Rabu (7/5/2025) untuk mencari petunjuk arah suku bunga ke depan. Sejak Desember, The Fed mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%-4,50%.

Meski The Fed diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga pada pertemuan kali ini, banyak analis menilai ini bisa menjadi keputusan terakhir yang jelas arahnya. Sebab, kebijakan tarif Trump telah menciptakan ketidakpastian baru bagi prospek ekonomi.

Sebagai aset lindung nilai terhadap ketidakpastian dan diuntungkan oleh lingkungan suku bunga rendah, emas terus mencetak rekor tertinggi dan sudah naik lebih dari 26% sepanjang tahun ini.

Goldman Sachs memperkirakan emas akan terus mengungguli perak, namun mencatat bahwa lonjakan permintaan emas di 2025 kemungkinan juga akan mendorong harga perak naik.


sumber : investor.id