Mata Uang Asia Turun, Dolar Stabil setelah Rilis Data Inflasi AS

Sebagian besar mata uang Asia beranjak turun pada hari Rabu (13/03), dan dolar mempertahankan penguatannya semalam setelah data inflasi AS yang lebih panas dari perkiraan membuat kekhawatiran akan suku bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama tetap ada.

Namun, yen Jepang merupakan sebuah pengecualian, pasalnya diuntungkan oleh meningkatnya keyakinan bahwa Bank of Japan akan segera menaikkan suku bunga. Namun, peningkatan yen masih tertahan oleh kekhawatiran akan suku bunga AS.

Dolar stabil usai IHK lampaui ekspektasi & isyarat ekonomi lebih lanjut
Indeks dolar dan indeks dolar berjangka sedikit turun di perdagangan Asia, tetapi menjaga sebagian besar peningkatan semalam setelah inflasi indeks harga konsumen yang lebih kuat dari perkiraan.

Angka tersebut menunjukkan bahwa inflasi tetap lebih tinggi dari yang diperkirakan, menambah kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memiliki sedikit dorongan untuk mulai memangkas suku bunga.

Namun, pasar mempertahankan ekspektasinya bahwa the Fed akan memiliki cukup alasan untuk mulai memangkas suku bunga pada bulan Juni, dengan pemotongan 25 basis poin masih dalam rencana, menurut CME Fedwatch tool.

Namun, angka IHK yang lebih tinggi berpotensi menjadi dasar bagi angka inflasi yang lebih kuat dari indeks harga produsen yang akan dirilis minggu ini. Data retail sales AS untuk bulan Februari juga akan dirilis pada hari Kamis.

Yen Jepang menguat di tengah pantauan rate hike BOJ
Yen Jepang naik 0,3% pada hari Rabu, karena tanda-tanda kenaikan upah yang akan datang di Jepang menambah ekspektasi untuk kenaikan suku bunga dalam waktu dekat dari BOJ.

Laporan media mengungkap Toyota Motor (NYSE:TM) Corp (TYO:7203), salah satu perusahaan terbesar di Jepang, telah menyetujui kenaikan upah yang tinggi dengan serikat pekerja. Perusahaan-perusahaan lain juga tampaknya mengikuti langkah tersebut.

Kenaikan upah, ditambah dengan indikator inflasi yang baru-baru ini menunjukkan peningkatan, memberikan BOJ lebih banyak dorongan untuk mengakhiri suku bunga negatif dan kebijakan kontrol kurva imbal hasil.

Reuters melaporkan bahwa BOJ bersiap untuk memberi sinyal bagaimana mereka akan melakukan pembelian obligasi setelah mengakhiri kebijakan ultra-dovish.

BOJ akan bertemu minggu depan, dan diperkirakan akan menaikkan suku bunga saat itu atau pada rapat akhir April. Suku bunga yang lebih tinggi menjadi pertanda baik untuk yen, yang terpukul oleh kenaikan suku bunga AS selama dua tahun terakhir.

Mata uang Asia yang lebih luas bergerak dalam kisaran datar hingga turun. Dolar Australia naik 0,1%, sementara won Korea Selatan dan dolar Singapura keduanya stabil.

Yuan China turun 0,1% bahkan ketika People’s Bank of China menetapkan kurs tengah yang lebih kuat dari perkiraan. Fokus juga tertuju data utama pinjaman baru dari negara tersebut, yang akan terbit hari ini.

Rupee India stabil setelah mencatat beberapa kerugian dalam perdagangan semalam.


sumber : investing