Kekhawatiran The FED Mereda, Harga Emas Tancap Gas

Harga emas masih naik pada Rabu (15/11). Data inflasi yang lebih lemah memicu spekulasi bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunga, sementara harga tembaga naik dalam optimisme atas ketahanan ekonomi di China.

Logam kuning lanjutkan kenaikan setelah alami penguatan intraday terbaiknya dalam lebih dari tiga minggu pada hari Selasa (14/11). Dolar dan Treasury yields turun tajam di tengah potensi tidak adanya kenaikan suku bunga lagi oleh the Fed.

Namun peningkatan emas masih tertahan oleh investor yang beralih ke aset-aset berisiko tinggi, dengan saham dan komoditas mencatatkan kenaikan besar pada hari Rabu.

Harga emas juga alami penurunan tajam selama seminggu terakhir, akibat surutnya permintaan safe haven di tengah meredanya kekhawatiran konflik Israel-Hamas.

Emas spot naik 0,2% menjadi $1.968,78/oz, pada Pukul 13.45 WIB.

CPI AS lebih rendah, ekspektasi jeda Fed meningkat
Dolar melemah ke posisi terendah lebih dari dua bulan setelah data yang dirilis semalam menunjukkan inflasi indeks harga konsumen AS tumbuh kurang dari perkiraan pada Oktober.

Meskipun angka itu masih di atas target tahunan Fed sebesar 2%, hal ini menandai penurunan inflasi setelah datanya lebih kuat untuk bulan Agustus dan September.

Angka tersebut memunculkan spekulasi baru bahwa Fed telah selesai menaikkan suku bunga untuk tahun ini, dan kemungkinan besar akan mulai memangkas suku bunga pada pertengahan tahun 2024. Skenario ini menjadi isyarat baik untuk emas, mengingat suku bunga yang lebih tinggi mendorong naiknya biaya peluang untuk memiliki emas.

Namun, mengingat suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, penguatan emas dalam jangka pendek kemungkinan besar akan terbatas.


sumber : investing