JPY Melemah, Imbas Takaichi Unggul Pemungutan Suara Perdana Menteri

Pasangan mata uang USDJPY naik, diperdagangkan di 150,25 saat berita ini ditulis Pukul 13.15 WIB pada hari Senin. Yen Jepang (JPY) menghadapi beberapa tekanan jual terhadap Greenback setelah pemungutan suara partai penguasa menobatkan untuk Takaichi menjadi Perdana Menteri Jepang berikutnya.

Reuters melaporkan pada hari Minggu bahwa partai penguasa Jepang memilih Sanae Takaichi sebagai pemimpin baru mereka pada hari Sabtu, memposisikan wanita berusia 64 tahun itu untuk menjadi Perdana Menteri wanita pertama Jepang. Pemungutan suara di parlemen untuk menggantikan Perdana Menteri yang sedang menjabat, Shigeru Ishiba, dijadwalkan pada 15 Oktober 2025. Takaichi diunggulkan karena koalisi penguasa memiliki jumlah kursi terbanyak.

Kemenangan Takaichi meningkatkan peluang bahwa Bank of Japan (BoJ) akan menghindari kenaikan suku bunga bulan ini, memberikan tekanan pada JPY dan bertindak sebagai pendorong untuk pasangan mata uang ini. “Takaichi tidak dianggap mendukung kenaikan suku bunga, yang dapat menyulitkan BOJ untuk melanjutkan pengetatan,” kata Kazutaka Maeda, seorang ekonom di Meiji Yasuda Research Institute.

Di sisi USD, kekhawatiran akan penutupan pemerintah AS yang berkepanjangan mungkin membatasi kenaikan untuk pasangan mata uang ini. Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan September seharusnya diterbitkan pada hari Jumat, tetapi tidak dirilis karena penutupan pemerintah. Jika penutupan berlangsung lama, para investor akan mulai mempertanyakan kemampuan pemerintahan di AS. Pasar kontrak berjangka suku bunga telah memprakirakan penurunan suku bunga sekitar 47 basis poin (bp) untuk sisa tahun ini, atau sedikit di bawah dua penurunan, menurut perhitungan LSEG.


sumber : fxstreet