Jelang FOMC, Harga Minyak WTI Terkoreksi Tipis

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun tipis mendekati $82,40 per barel selama jam perdagangan Asia pada hari Rabu, karena harga minyak mentah terkoreksi dari level tertinggi baru-baru ini, dengan para investor membukukan keuntungan. Selain itu, pasar telah mengambil sikap hati-hati menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve AS. Dolar AS (USD) yang lebih tinggi juga membuat minyak menjadi lebih mahal untuk negara-negara dengan mata uang yang berbeda, sehingga berdampak pada permintaan minyak.

Para analis pasar telah menyoroti serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang-kilang minyak Rusia, yang menyumbang setidaknya 10% dari total kapasitas pemrosesan minyak Rusia. Meskipun harga minyak mentah mencapai level tertinggi dalam lima bulan terakhir pada hari Selasa karena kekhawatiran suplai. Namun, penurunan kapasitas penyulingan Rusia telah menyebabkan peningkatan ekspor minyak mentah dari Rusia, menurut Reuters.

Namun, American Petroleum Institute melaporkan Stok Minyak Mentah Mingguan untuk pekan yang berakhir pada 15 Maret, turun 1,519 juta barel dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 0,077 juta barel dan penurunan sebelumnya sebesar 5,521 juta barel.

Perusahaan pipa energi Enbridge sedang mempertimbangkan untuk menambah kapasitas pipa minyak Gray Oak sebesar 80.000 barel per hari (bph) pada tahun 2024, dengan kemungkinan menambah 40.000 bph pada tahun 2025, menurut Reuters. Awalnya, perusahaan ini berencana untuk meningkatkan kapasitas sebesar 200.000 bph untuk jaringan pipa Texas, tetapi pada bulan Februari, mereka merevisi targetnya menjadi antara 100.000 bph dan 200.000 bph.

Sementara itu, Irak telah mengumumkan niat untuk mengurangi ekspor minyak mentahnya menjadi 3,3 juta barel per hari dalam beberapa bulan mendatang untuk memenuhi kuota OPEC+. Selain itu, Arab Saudi telah mengalami penurunan ekspor minyak mentah bulanan kedua berturut-turut.


sumber : fxstreet