Iran Serang Israel, Pasar Saham Berjangka AS Malah Rebound
Saham berjangka Amerika Serikat (AS) terpantau menguat setelah sebelumnya pada Jumat (12/4/2024) mengalami depresiasi yang signifikan.
Mengutip dari CNBC International, kontrak berjangka terkait dengan Dow Jones Industrial Average naik 90 poin, atau 0,2%. S&P 500 berjangka menambahkan 0,2% dan Nasdaq-100 berjangka naik 0,3%.
Kendati terjadi pantulan, namun secara umum pergerakan indeks saham AS masih mengalami penurunan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini terjadi di tengah banyaknya masalah yang dihadapi investor, termasuk serangan rudal dan drone Iran terhadap Israel.
Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam, menandai serangan langsung pertama terhadap Israel dari wilayah Iran. Meskipun sebagian besar ancaman berhasil dihadang, kekhawatiran akan adanya pembalasan masih tetap ada.
Lebih lanjut, harga minyak juga mengalami apresiasi dalam beberapa minggu terakhir disebabkan ketegangan antara Israel dan Iran.
“Situasi ini tetap berbahaya, namun risiko terhadap minyak dan pasar mungkin tidak sebesar yang dikhawatirkan pada hari Jumat menjelang serangan tersebut,” tulis Krishna Guha, direktur pelaksana senior Evercore ISI dan kepala Tim Kebijakan Global dan Strategi Bank Sentral dalam catatan hari Minggu.
Guha menambahkan bahwa pertanyaan kunci yang tersisa adalah bagaimana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan menanggapi serangan tersebut. Pemerintahan Biden telah menegaskan bahwa mereka tidak ingin Israel melakukan pembalasan, kata Guha.
Kekhawatiran ini juga meresahkan CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon mengenai lanskap global dan inflasi yang terus-menerus terjadi.
Alhasil pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu, saham JPMorgan Chase turun lebih dari 6% setelah raksasa perbankan ini merilis hasil kuartal pertamanya. Bank tersebut menyatakan pendapatan bunga bersih, ukuran utama dari tingkat keuntungan, sedikit di bawah perkiraan analis Wall Street untuk 2024.
sumber : cnbc