Inflasi AS Berikan Dukungan pada Dolar

Angka inflasi AS yang lebih tinggi dari harapan di bulan Desember mendorong para investor untuk memikirkan kembali ide Federal Reserve untuk memangkas suku bunganya di kuartal kedua. Indeks USD (DXY) naik ke level tertinggi baru di dekat 102,80, meskipun pergerakan tersebut gagal saat sesi berakhir.

Ekuitas AS yang diukur oleh Dow Jones mencapai level tertinggi sepanjang masa tepat melewati level 37800 sebelum lonjakan yang didorong oleh IHK, hanya untuk mendapatkan kembali traksinya menjelang akhir hari.

EUR/USD sempat mendekati rintangan 1,1000 sebelum lonjakan yang disebabkan oleh IHK AS menyeret pasangan mata uang ini ke zona 1,0930. Namun, pasangan mata uang ini berhasil mendapatkan kembali ketenangan bersama dengan aset-aset terkait risiko lainnya setelah itu.

GBP/USD menambah kenaikan pada hari Rabu dan naik ke kisaran 1,2770/75, mendekati puncak sejauh ini di tahun 2024 menjelang rilis data penting di akhir pekan.

USD/JPY tidak dapat mempertahankan kenaikan awal ke level tertinggi multi-minggu di utara angka 146,00 dan mundur ke area 145,60 di sekitar bel penutupan di Wall Street. Penurunan korektif di akhir-akhir ini pada Greenback serta imbal hasil AS yang beragam mengiringi pergerakan harga pasangan mata uang ini.

Tidak ada jeda untuk tekanan jual pada dolar Australia, yang mendorong AUD/USD untuk mencetak posisi terendah mingguan baru di dekat 0,6650 setelah sesi volatilitas dalam greenback dan aktivitas beragam dalam ruang komoditas, semuanya menjelang data utama Tiongkok yang akan dirilis pada hari Jumat.

USD/CAD naik ke level tertinggi baru empat minggu di dekat 1,3440 didukung oleh kenaikan tipis pada Greenback dan meskipun ada pemulihan yang nyata pada harga minyak mentah.

Penurunan lebih lanjut membuat harga Emas dan Perak menambah penurunan mingguan menyusul prospek bahwa The Fed mungkin tidak akan mulai memangkas suku bunganya secepat yang diantisipasi.


sumber : fxstreet