Indeks Saham Acuan Melonjak Naik Usai AS-Inggris Sepakat Tarif

Beberapa indeks saham acuan Amerika Serikat (AS) melesat tinggi, sebulan setelah Presiden AS ke-47 Donald Trump, mengumumkan kebijakan tarif resiprokalnya bulan lalu pada 7 April 2025.

Menurut pantauan IDNFinancials.com, S&P 500 melonjak 13% dalam sebulan, dari level terendahnya ke level 5.663,94 per Kamis (8/5), sedangkan Dow Jones naik 14,6% ke level 41.368,45.

Namun seperti dikutip dari Business Insider, Michael Brown, Senior Research Strategist Pepperstone, mengungkapkan bahwa penguatan indeks acuan AS sejak April ini terjadi terlalu cepat.

Menurutnya, masih terdapat risiko dari inflasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang melambat akibat berlakunya kebijakan tarif ini.

Sejak mengumumkan kebijakan tarif April lalu, Trump memutuskan untuk menunda pemberlakuannya selama 90 hari, memungkinkan berbagai negara untuk mengatur jadwal negosiasi dengan AS.

Namun, kesepakatan dengan berbagai negara terkait negosiasi tarif dengan AS belum membuahkan hasil, kecuali kesepakatan dengan Inggris yang baru diumumkan hari ini (9/5).

Dalam kesepakatan itu, AS akan tetap mengenakan tarif impor 10% pada Inggris, terutama untuk 100.000 unit mobil buatan Inggris.

Di tengah gelombang ketidakpastian ini, beberapa pengamat pasar sudah mulai memprediksi bahwa AS akan memenangkan perang tarif, terutama melawan rival adidayanya, China.

Salah satunya adalah Kyle Bass, investor dan pendiri Conservation Equity Management, yang menganggap AS masih memiliki keunggulan terhadap China berkat level impor yang tinggi.

“Kita adalah negara konsumen paling besar di dunia. Kita tentunya mampu mengalahkan China,” ujarnya, seperti dikutip Business Insider.

Seperti yang diberitakan IDNFinancials.com, ekspor China ke AS anjlok 21%, dan impor AS ke China hanya turun 14%.

Di sisi lain, pasar pun menanti hasil negosiasi AS dan China, yang akan berlangsung akhir pekan ini di Swiss.


sumber : investing