Indeks Dolar Menguat Dua Hari Berturut-turut, Fokus Data IHK AS

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, melanjutkan kenaikannya selama dua hari berturut-turut dan diperdagangkan lebih tinggi di sekitar 99,10 saat berita ini ditulis Pukul 13.45 WIB pada hari Rabu. Indeks Harga Konsumen (IHK) AS bulan Mei diprakirakan naik 2,5% tahun-ke-tahun.
Dolar AS mendapat dukungan dari meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengusulkan, pada hari Selasa, kemungkinan resolusi dengan Tiongkok dan mencatat bahwa kedua negara telah mencapai kerangka kerja untuk menerapkan Konsensus Jenewa. Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok, Li Chenggang, mengatakan bahwa komunikasi dengan Amerika Serikat terlihat rasional dan terbuka, dan ia akan melaporkan kerangka kerja tersebut kepada para pemimpin Tiongkok. Namun, para pejabat dari kedua belah pihak akan mencari persetujuan dari pemimpin mereka sebelum pelaksanaan, menurut Bloomberg.
Imbal hasil obligasi AS tetap stabil saat para pedagang bersikap hati-hati menjelang data inflasi yang akan datang. Laporan IHK diprakirakan akan memberikan wawasan tentang dampak ekonomi dari tarif terbaru dan tren inflasi yang lebih luas. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 2 tahun dan 10 tahun masing-masing berada di 4,01% dan 4,46%, pada saat berita ini ditulis.
Pada hari Selasa, Pengadilan Banding AS untuk Sirkuit Federal memperpanjang penangguhan temporer, memungkinkan pemerintah untuk terus memberlakukan tarif luas Presiden Trump sementara mereka mengajukan banding atas keputusan pengadilan yang lebih rendah yang memblokir tarif tersebut bulan lalu, menurut Bloomberg.
sumber : fxstreet