Indeks Dolar AS Naik, Menguat Dua Hari Berturut-turut

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, melanjutkan kenaikannya selama dua hari berturut-turut dan diperdagangkan di sekitar 97,99 saat berita ini ditulis Pukul 13.45 WIB pada hari Selasa.

Greenback mendapat dukungan dari pernyataan hawkish Presiden The Fed Kansas, Jeffrey Schmid, pada hari Senin. Schmid mengatakan bahwa Federal Reserve (The Fed) harus mempertahankan kredibilitas inflasinya dan menekankan bahwa inflasi terlalu tinggi. Ia menambahkan bahwa kebijakan moneter telah dikalibrasi dengan tepat.

Namun, Dolar AS mungkin menghadapi tantangan di tengah meningkatnya peluang pemotongan suku bunga Federal Reserve (The Fed) lebih lanjut dalam pertemuan-pertemuan mendatang, bersama dengan penutupan pemerintah yang sedang berlangsung. Alat FedWatch CME menunjukkan bahwa pasar saat ini memprakirakan peluang 94% pemotongan suku bunga The Fed pada bulan Oktober dan kemungkinan 84% pengurangan lain pada bulan Desember.

Penutupan pemerintah AS telah menunda rilis data ekonomi penting, termasuk laporan Nonfarm Payrolls bulan September. Data Perubahan Ketenagakerjaan ADP dan data Lowongan Pekerjaan AS mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja dan memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga akan segera terjadi.

Gedung Putih menarik klaim Presiden AS, Donald Trump, pada hari Senin bahwa pegawai pemerintah sudah dipecat karena penutupan, tetapi memperingatkan bahwa kehilangan pekerjaan bisa terjadi karena kebuntuan tampaknya akan berlanjut hingga hari ketujuh. Sementara itu, Senat yang dipimpin Republik menolak langkah pendanaan yang bersaing untuk lembaga-lemabag federal untuk lima kali. Pemimpin Demokrat, Chuck Schumer, juga membantah pernyataan Trump bahwa negosiasi dengan Demokrat masih berlangsung.


sumber : fxstreet