Indeks Dolar AS Masih Terus Melemah, Penurunan Tiga Hari Beruntun

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak Greenback terhadap sekumpulan mata uang, melanjutkan tren menurun mingguan selama tiga hari berturut-turut dan turun ke level terendah baru sejak awal Oktober 2025 saat berita ini ditulis Pukul 13.15 WIB pada hari Rabu. Indeks saat ini diperdagangkan di sekitar wilayah 97,47, turun lebih dari 0,10% untuk hari ini, dan tampaknya rentan untuk turun lebih lanjut.

Meningkatnya keyakinan bahwa Federal Reserve (The Fed) AS akan melonggarkan kebijakan moneter lebih lanjut pada tahun 2026 mengesampingkan data pertumbuhan AS yang optimis dan terus melemahkan Dolar AS (USD). Faktanya, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa ekonomi terbesar di dunia tumbuh dengan laju tahunan 4,3% selama periode Juli–September, lebih kuat dari prakiraan konsensus dan kenaikan 3,8% yang tercatat pada kuartal sebelumnya. Namun, para pedagang masih memperhitungkan dua penurunan suku bunga lagi oleh The Fed tahun depan di tengah inflasi yang lebih lemah dan tanda-tanda pendinginan pasar tenaga kerja AS.

Presiden AS, Donald Trump, menyatakan bahwa setiap kandidat untuk peran Ketua The Fed harus berkomitmen untuk menurunkan suku bunga bahkan ketika ekonomi berkinerja baik. Ini menambah ketidakpastian seputar kredibilitas kebijakan jangka panjang The Fed dan memvalidasi prospek negatif untuk DXY. Namun, likuiditas yang tipis menjelang akhir tahun menunjukkan perlunya kewaspadaan bagi para pedagang bearish yang agresif dan mengantisipasi pelemahan lebih lanjut. Para pelaku pasar saat ini menantikan rilis data Klaim Tunjangan Pengangguran Awal Mingguan AS yang seperti biasa untuk mendapatkan beberapa dorongan di awal perdagangan sesi Amerika Utara.


sumber : fxstreet