Indeks Dolar AS Kesulitan Bangkit, Masih Dekati Level Terendah Tujuh Minggu

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, tampak rentan di dekat terendah baru tujuh minggu di 98,13 yang dicatat pada hari Kamis. Dolar AS (USD) telah mengalami tekanan berat karena para trader memprakirakan Federal Reserve (The Fed) akan memotong suku bunga lebih banyak daripada yang diproyeksikan secara kolektif oleh para pejabat dalam pertemuan kebijakan pada hari Rabu.

Menurut CME FedWatch tool, ada kemungkinan 58% bahwa The Fed akan memotong suku bunga setidaknya dua kali hingga Oktober 2026. Sebaliknya, dot plot The Fed menunjukkan bahwa para pejabat melihat Suku Bunga Federal Fund akan turun ke 3,4% pada akhir 2026, yang mengindikasikan bahwa akan ada satu pemangkasan suku bunga tahun depan.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah menyatakan perlunya lebih banyak pemangkasan suku bunga setelah pengurangan 25 basis poin (bp) pada hari Rabu. “Saya tahu ada pengurangan seperempat poin minggu lalu, dan Presiden senang melihat itu, tetapi dia berpikir harus lebih banyak,” kata juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, kepada wartawan pada hari Kamis, lapor Reuters.

Ke depan, pemicu utama bagi Dolar AS adalah data Nonfarm Payrolls (NFP) AS untuk bulan November, yang akan dirilis pada hari Selasa (16/12/2025). Pada hari yang sama, para investor juga akan fokus pada data Penjualan Ritel untuk bulan November dan data pendahuluan Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) S&P Global untuk bulan Desember.

Para investor akan memantau dengan seksama data ketenagakerjaan untuk mendapatkan petunjuk tentang status permintaan tenaga kerja saat ini. Pada hari Rabu (17/12/2025).


sumber : fxstreet