Hari Kamis, Dolar AS Ditutup Menguat Imbas Komentar Hawkish Powell
Indeks dolar AS pada hari Kamis berakhir naik terdukung komentar hawkish dari Ketua Fed Powell, yang mengatakan para pengambil kebijakan “tidak yakin” bahwa mereka telah menaikkan suku bunga secara memadai untuk membawa inflasi kembali ke target The Fed sebesar 2%.
Ketua Fed Powell mengatakan para pengambil kebijakan “tidak yakin” mereka telah mencapai sikap untuk mengembalikan inflasi ke target The Fed sebesar 2%, dan mereka “tidak akan ragu” untuk melakukan pengetatan lebih lanjut jika diperlukan.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,33% pada 105,89.
Dolar pada Kamis awalnya melemah karena menguatnya euro, dan setelah klaim pengangguran mingguan AS meningkat lebih dari perkiraan ke level tertinggi dalam 6 1/2 bulan, sebuah tanda pelemahan pasar tenaga kerja yang bersifat dovish terhadap kebijakan Fed.
Komentar dari beberapa anggota Fed menyarankan mereka mendukung mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini ketika Presiden Fed Atlanta Bostic setuju dengan penilaian Presiden Fed Richmond Barkin bahwa “Secara agregat, kita masih belum melihat dampak penuh dari kebijakan moneter.” Presiden Fed Atlanta Bostic menambahkan bahwa The Fed akan tetap membatasi sampai yakin inflasi turun menjadi 2%.
Klaim pengangguran awal mingguan AS secara tak terduga turun -3.000 menjadi 217.000, mendekati ekspektasi 218.000. Namun, klaim lanjutan mingguan naik +22.000 ke level tertinggi dalam 6-1/2 bulan di 1,834 juta, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dibandingkan ekspektasi sebesar 1,820 juta.
Analyst memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak naik dengan komentar hawkish ketua The Fed. Namun jika malam nanti data Michigan Consumer Sentiment AS November terealisir turun, akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 106,23-106,67. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 105,53-105,03.
sumber : vibiznews