Harga Perak Cetak Rekor, Setelah The Fed Pangkas Suku Bunga

Harga perak mencapai puncak tertinggi, setelah Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 3,5%–3,75%.

Dikutip dari CNBC International, Kamis (11/12/2025) harga perak spot melonjak ke rekor level US$ 62,86 hingga saat berita ini ditulis Pukul 13.45 WIB. Harga perak sendiri telah melonjak 113% sepanjang tahun ini, didukung oleh meningkatnya permintaan industri, menurunnya persediaan, dan penetapannya sebagai mineral penting oleh AS.

Harga perak hari ini menguat setelah The Fed memotong suku bunga dalam pemungutan suara yang terpecah, tetapi memberi sinyal bahwa bank sentral AS kemungkinan akan menunda pemangkasan lebih lanjut karena para pejabat mencari sinyal yang lebih jelas tentang arah pasar kerja dan inflasi.

Mayoritas pejabat The Fed percaya bahwa mereka perlu memotong suku bunga jangka pendek tahun depan, tetapi terpecah secara luas mengenai seberapa besar pemotongan tersebut.

Sebagian besar juga menentang pemangkasan, sementara tiga bank sentral memperkirakan kenaikan suku bunga.

Harga emas juga menguat setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan kebijakan suku bunga bank sentral berada pada posisi yang baik untuk menanggapi kondisi perekonomian AS di masa mendatang. Namun, Powell enggan untuk memberikan sinyal apakah bank sentral akan kembali memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

“Menurut pandangan kami, kinerja perak yang lebih baik mencerminkan aliran uang spekulatif ke aset yang lebih berisiko setelah penurunan harga emas,” tulis analis di SP Angel dalam sebuah catatan.

“Selain aliran spekulatif, perak juga diuntungkan dari pasar fisik yang ketat, setelah mengalami kekurangan pasokan pada bulan Oktober,” bebernya.


sumber : investor.id