Harga Minyak WTI Turun Tipis, Meskipun Ada Ancaman Gangguan Pasokan Minyak

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) mengoreksi kenaikan baru-baru ini meskipun ada peningkatan situasi di Timur Tengah. Harga minyak WTI turun tipis mendekati $77,40 per barel selama sesi Asia pada hari Rabu. Presiden AS Joe Biden telah menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) akan merespon dengan tepat terhadap situasi tertentu setelah serangan terhadap pos AS di Yordania, dan ada kemungkinan pendekatan berjenjang yang mengimplikasikan sebuah strategi yang melibatkan level atau tahapan tindakan yang berbeda.

Di sisi positifnya, kelompok bersenjata Irak yang bersekutu dengan Iran, Kataib Hizbullah, yang dicurigai terlibat dalam serangan pesawat tak berawak yang mematikan terhadap pasukan AS di dekat perbatasan Yordania-Suriah, telah mengumumkan penangguhan semua operasi militernya terhadap militer AS di wilayah tersebut.

Harga minyak mentah dapat mengalami dampak positif setelah update terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai pertumbuhan ekonomi global. IMF telah merevisi proyeksi mereka, mengindikasikan ekspektasi pertumbuhan yang lebih kuat, terutama pada perekonomian Amerika Serikat dan Tiongkok. Selain itu, Indeks Manajer Pembelian (IMP) Non-Manufaktur bulanan Tiongkok mengindikasikan peningkatan kinerja sektor jasa Tiongkok untuk bulan Januari yang berada di level 50,7, sedikit melampaui angka yang diharapkan yaitu 50,6. Sementara itu, IMP Manufaktur mencapai 49,2, memenuhi nilai yang diantisipasi dan naik dari angka sebelumnya yaitu 49.

American Petroleum Institute (API) merilis data Stok Minyak Mentah Mingguan AS pada hari Selasa untuk pekan yang berakhir 26 Januari, menunjukkan penurunan sebesar 2,50 juta barel. Ini menandai penurunan yang lebih besar dari ekspektasi penurunan sebesar 0,867 juta barel, dan merupakan peningkatan dari penurunan minggu sebelumnya sebesar 6,674 juta barel. Energy Information Administration (EIA) diprakirakan akan merilis angka Perubahan Stok Minyak Mentah yang lebih baik pada hari Rabu. Selain indikator-indikator pasar minyak, para pelaku pasar akan mengamati dengan seksama aktivitas Federal Reserve (The Fed) untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai lanskap ekonomi AS.


sumber : fxstreet