Harga Minyak WTI Turun karena Sentimen Negatif Seputar Ekonomi Global
Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) terus menurun untuk 6 hari berturut-turut, diperdagangkan di kisaran $76,90 per barel selama jam-jam Asia pada hari Kamis. Harga Minyak Mentah berada di bawah tekanan karena sentimen negatif di pasar saham global yang mempengaruhi aset-aset berisiko. Indeks saham AS mengalami penurunan karena saham-saham teknologi mengalami lebih banyak kerugian, diperburuk oleh laporan keuangan kuartalan yang mengecewakan dari perusahaan-perusahaan teknologi besar AS, Tesla dan Alphabet.
Sementara itu, Energy Information Administration (EIA) melaporkan penurunan sebesar 3,741 juta barel pada Perubahan Stok Minyak Mentah AS untuk pekan yang berakhir pada tanggal 19 Juli, menandai penurunan keempat secara berturut-turut, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan sebesar 0,70 juta barel. Terlepas dari penurunan persediaan minyak mentah AS ini, harga minyak mentah tertekan oleh melemahnya permintaan di Tiongkok dan antisipasi gencatan senjata di Timur Tengah.
Aktivitas ekonomi yang lesu di Tiongkok, importir minyak mentah terbesar, telah menambah tekanan penurunan lebih lanjut pada harga Minyak. Pertumbuhan kuartal kedua Tiongkok sebesar 4,7%, kenaikan terlemah sejak awal 2023. Kekhawatiran tentang lemahnya ekonomi Tiongkok diperkuat oleh penurunan suku bunga yang tidak terduga dari People’s Bank of Tiongkok (PBoC) pada hari Senin. PBoC menurunkan suku bunga Fasilitas Pinjaman Jangka Menengah (MLF) satu tahun dari 2,50% menjadi 2,30% pada hari Kamis. Selain itu, Bank of Tiongkok, salah satu bank terbesar di dunia, mengumumkan penurunan suku bunga deposito sebesar 10-20 basis poin.
Lonjakan optimisme seputar potensi negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah meredakan ancaman gangguan pasokan, yang melemahkan harga emas hitam. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengisyaratkan bahwa kesepakatan gencatan senjata, yang dapat mengarah pada pembebasan beberapa sandera di Gaza, mungkin akan segera terwujud. Dalam sebuah pidato di hadapan Kongres AS pada hari Rabu, Netanyahu mempresentasikan sebuah visi yang luas untuk Gaza yang “dideradikalisasi” setelah perang dan menekankan potensi kemitraan masa depan antara Israel dan sekutu-sekutu Arab Amerika, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
sumber : fxstreet