Harga Minyak WTI Tumbang ke Level Terendah Enam Bulan

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di sekitar $72,50 per barel, melanjutkan penurunan ke posisi terendah dalam enam bulan terakhir pada hari Senin. Namun, penurunan harga minyak dapat dibatasi karena meningkatnya risiko pasokan akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Harga Minyak Mentah mendapat dukungan dari konflik yang sedang berlangsung di Gaza, dengan serangan udara Israel menghantam dua sekolah dan mengakibatkan sedikitnya 30 korban jiwa pada hari Minggu, menurut para pejabat Palestina. Eskalasi ini terjadi setelah putaran pembicaraan di Kairo yang berakhir tanpa kemajuan, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

Israel dan Amerika Serikat sedang bersiap-siap untuk menghadapi potensi eskalasi di wilayah tersebut setelah Iran dan sekutunya, Hamas dan Hizbullah, berjanji akan melakukan pembalasan terhadap Israel atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas. Menteri Luar Negeri AS Tony Blinken menyatakan pada hari Minggu bahwa Iran dan Hizbullah dapat menyerang Israel paling cepat pada hari Senin, menurut tiga sumber yang diberi tahu tentang panggilan telepon tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Axios.

Harga minyak mentah turun karena meningkatnya kekhawatiran akan resesi di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia. Penurunan ini dipengaruhi oleh data pasar tenaga kerja AS yang mengecewakan pada hari Jumat dan kontraksi yang lebih besar dari prakiraan pada aktivitas pabrik, seperti yang ditunjukkan oleh IMP Manufaktur ISM.

Nonfarm Payrolls (NFP) AS meningkat 114.000 di bulan Juli dari bulan sebelumnya 179.000 (direvisi turun dari 206.000). Angka ini lebih lemah dari ekspektasi 175.000, data yang ditunjukkan pada hari Jumat. Sementara itu, Tingkat Pengangguran AS naik ke level tertinggi sejak November 2021, berada di 4,3% pada bulan Juli dari 4,1% pada bulan Juni. Selain itu, Indeks Manajer Pembelian Manufaktur (IMP) ISM Manufaktur AS jatuh ke level terendah delapan bulan di 46,8 pada bulan Juli.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen-produsen lain, termasuk Rusia (OPEC+), tetap pada rencana mereka untuk secara bertahap mengakhiri pemangkasan produksi secara sukarela mulai Oktober. Meskipun demikian, survei Reuters yang dirilis pada hari Jumat mengindikasikan bahwa produksi minyak OPEC meningkat di bulan Juli, bahkan dengan adanya pemangkasan produksi oleh kelompok tersebut.


sumber : fxstreet