Harga Minyak WTI Sideways di Tengah Risiko Geopolitik dan Persediaan Minyak yang Meningkat

Western Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $78,00 pada hari Jumat. Harga WTI naik tipis karena laporan stok minyak mentah EIA berada di bawah perkiraan dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah masih belum menentu.

Persediaan minyak mentah meningkat 3,514 juta barel untuk pekan yang berakhir pada tanggal 16 Februari dari kenaikan 12 juta barel pada pekan sebelumnya, Energy Information Administration melaporkan pada hari Kamis.

Israel telah melakukan beberapa serangan terhadap target-target Hizbullah di Libanon dalam beberapa hari terakhir, sementara itu militan Houthi di Yaman terus menyerang kapal-kapal di Laut Merah. Ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak mentah, yang mendukung harga WTI untuk saat ini.

Di sisi lain, kemungkinan bahwa Federal Reserve AS (The Fed) dan bank-bank sentral utama akan mempertahankan narasi suku bunga ‘lebih tinggi lebih lama’ dapat membatasi kenaikan harga WTI. Notulen FOMC pada pertemuan Januari menunjukkan bahwa para pejabat The Fed ingin melihat lebih banyak bukti sebelum mulai menurunkan suku bunga sambil memperingatkan tentang “risiko bergerak terlalu cepat” dalam pemangkasan. Perlu dicatat bahwa suku bunga yang lebih tinggi dapat menyeret harga WTI lebih rendah, karena hal ini berarti lebih sedikit permintaan untuk minyak dengan biaya yang lebih tinggi dan memperlambat ekonomi.

Para pedagang minyak akan mengawasi Produk Domestik Bruto Jerman untuk kuartal keempat (Q4) dan pidato The Fed Christopher J. Waller pada hari Jumat. Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang disetahunkan untuk kuartal keempat akan dirilis minggu depan. Peristiwa-peristiwa ini dapat berdampak signifikan pada harga WTI dalam mata uang USD. Para pedagang minyak akan mengambil isyarat dari data tersebut dan menemukan peluang perdagangan di sekitar harga WTI.


sumber : fxstreet