Harga Minyak WTI Sideways dengan Bias Positif karena Revisi Prakiraan EIA
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berkonsolidasi setelah mencatat kenaikan selama dua sesi sebelumnya, dengan harga berada di kisaran $73,50 selama sesi Asia pada hari Rabu. Stok Minyak Mentah Mingguan American Petroleum Institute (API) menunjukkan peningkatan, mencatat angka 0,674 juta barel dibandingkan dengan penurunan sebelumnya sebesar 2,5 juta barel. Namun, angka ini jauh lebih rendah daripada ekspektasi sebesar 2,133 juta barel untuk minggu yang berakhir pada 2 Februari, sehingga memberikan dukungan untuk harga minyak mentah. Para investor kini menunggu rilis laporan stok minyak mentah dari Energy Information Administration (EIA) AS pada hari Rabu untuk mendapatkan gambaran lebih lanjut mengenai pasar.
Kenaikan harga minyak mentah disebabkan oleh Badan Informasi Energi Amerika Serikat (AS) yang merevisi proyeksi pertumbuhan produksi minyak domestik pada tahun 2024. Proyeksi yang direvisi menjadi 170.000 barel per hari (bph) lebih rendah dari estimasi sebelumnya yaitu 290.000 bph, sehingga berkontribusi pada prospek harga minyak yang lebih bullish.
Menurut Short-Term Energy Outlook (STEO) EIA, produksi minyak mentah AS diproyeksikan meningkat menjadi 13,21 juta barel per hari (bph) pada tahun ini. Selain itu, total konsumsi minyak bumi di Amerika Serikat diperkirakan akan mencapai 20,4 juta bph pada tahun 2024 dan 20,5 juta bph pada tahun 2025.
Potensi gencatan senjata dalam konflik Israel-Gaza telah meredam momentum kenaikan harga minyak mentah. Hamas dilaporkan telah menanggapi usulan rencana gencatan senjata yang diajukan oleh Israel, Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengindikasikan rencana untuk mendiskusikan tanggapan Hamas dengan para pejabat Israel pada hari Rabu. Namun, Presiden AS Joe Biden telah menyatakan skeptisisme mengenai kemungkinan persetujuan Israel terhadap tuntutan Hamas.
sumber : fxstreet