Harga Minyak WTI Pulih karena Ketegangan Geopolitik Timur Tengah dan Notulen Fed

Western Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di kisaran $78,00 pada hari Kamis. Harga WTI naik tipis karena para pejabat Federal Reserve (The Fed) mengindikasikan bahwa suku bunga kemungkinan besar telah mencapai puncaknya dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah terus berdampak pada pasokan minyak mentah.

Menurut notulen FOMC untuk pertemuan bulan Januari, para pejabat The Fed setuju bahwa suku bunga di AS kemungkinan besar telah mencapai puncaknya dan menambahkan bahwa suku bunga tidak boleh diturunkan sampai mereka lebih yakin bahwa inflasi kembali ke target bank sentral secara berkelanjutan. Para investor mengantisipasi penurunan suku bunga pertama pada pertemuan bulan Juni daripada pada pertemuan bulan Maret atau Mei. Perlu dicatat bahwa suku bunga yang lebih rendah biasanya mendorong pertumbuhan ekonomi, sehingga meningkatkan permintaan WTI.

Dari AS, persediaan minyak mentah di AS untuk pekan yang berakhir pada tanggal 16 Februari naik 7,168 juta barel dari pekan sebelumnya 8,52 juta barel, menurut laporan American Petroleum Institute (API) pada hari Rabu.

Israel melancarkan serangan udara terhadap Hizbullah di Lebanon dan serangan Houthi terhadap sebuah kapal komersial di Laut Merah pada hari Senin. Amerika Serikat telah menyarankan Israel untuk tidak melancarkan serangan darat di Rafah tanpa sebuah strategi untuk melindungi warga sipil. Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat meningkatkan kekhawatiran terhadap pasokan minyak mentah, yang mendorong harga WTI.

Para pedagang minyak akan fokus pada Indeks Manajer Pembelian (IMP) Jasa Global S&P AS untuk bulan Februari dan laporan stok Minyak Mentah Energy Information Administration (EIA) yang akan dirilis pada hari Kamis. Peristiwa-peristiwa ini dapat berdampak signifikan pada harga WTI dalam mata uang USD. Para pedagang minyak akan mengambil isyarat dari data tersebut dan menemukan peluang perdagangan di sekitar harga WTI.


sumber : fxstreet