Harga Minyak WTI Naik ke Level Tertinggi Enam Bulan, Imbas Meningkatnya Ketegangan Timur Tengah

Western Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di level tertinggi $85,58, tertinggi sejak Oktober 2023 pada hari Rabu. Kenaikan harga WTI didukung oleh melemahnya Dolar AS (USD), dan kekhawatiran akan pasokan di tengah ketidakpastian geopolitik.

Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Rusia-Ukraina, seperti serangan udara Israel ke kedutaan besar Iran di Suriah pada hari Senin, serangan Ukraina yang sedang berlangsung terhadap kilang Rusia, dan serangan Houthi terhadap pelayaran di Laut Merah, meningkatkan kekhawatiran akan pengetatan pasokan lebih lanjut, yang mendorong harga WTI.

Para pedagang minyak akan memantau pertemuan Komite Pemantauan Menteri Gabungan OPEC/non-OPEC (JMMC) pada hari Rabu. Pasar memprakirakan komite OPEC+ akan memperpanjang pemangkasan sukarela untuk kuartal kedua tahun ini.

Selain itu, Greenback yang lebih lemah di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga the Fed juga memberikan dukungan untuk harga WTI. Para pedagang berjangka mengantisipasi The Fed AS untuk mulai melakukan pelonggaran pada pertemuan bulan Juni dan memangkas tiga perempat poin persentase pada akhir tahun. USD yang lebih lemah mengangkat harga WTI karena membuat minyak dalam mata uang dolar menjadi lebih murah bagi para pemegang mata uang lainnya, sehingga meningkatkan permintaan minyak.

Para pelaku pasar akan mencermati pidato The Fed pada hari Rabu. Bowman, Goolsbee, Barr, Kugler, dan Powell dari The Fed akan berbicara pada hari ini. Jika mereka memberikan komentar-komentar yang hawkish, Dolar AS dapat menarik beberapa pembeli, yang dapat membatasi kenaikan WTI.


sumber : fxstreet