Harga Minyak WTI Naik karena Penurunan Persediaan AS dan Kebakaran Hutan di Kanada

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengoreksi penurunan baru-baru ini, diperdagangkan di sekitar $78,50 per barel selama sesi Asia hari Rabu. Kenaikan harga minyak mentah dapat dikaitkan dengan pembaruan pasokan minyak mentah terbaru dari American Petroleum Institute (API) yang dirilis pada hari Selasa.

Buletin Statistik Mingguan (WSB) API menyediakan data komprehensif mengenai operasi kilang dan produksi produk minyak bumi utama di Amerika Serikat (AS) dan wilayahnya. Untuk pekan yang berakhir pada 10 Mei, Stok Minyak Mentah Mingguan API turun 3,104 juta barel, secara signifikan melebihi prakiraan penurunan 1,35 juta barel. Penurunan tajam ini sepenuhnya mengimbangi kenaikan pekan sebelumnya sebesar 0,509 juta barel.

Di Kanada, kekhawatiran muncul karena kebakaran hutan di wilayah barat yang terpencil. Kekhawatiran utama adalah kebakaran hutan besar di dekat Fort McMurray, yang berfungsi sebagai pusat industri pasir minyak Kanada, yang menyumbangkan sekitar 3,3 juta barel per hari, setara dengan dua pertiga dari total produksi negara tersebut.

Namun, harga minyak mentah melemah karena harga produsen AS yang lebih tinggi dari yang diantisipasi pada bulan April, memicu kekhawatiran tentang Federal Reserve (The Fed) yang berpotensi mempertahankan tingkat suku bunga yang tinggi untuk waktu yang lama. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi ini dapat meredam aktivitas ekonomi di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia, sehingga mempengaruhi permintaan minyak.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) melaporkan bahwa Indeks Harga Produsen (IHP) meningkat sebesar 0,5% month-over-month di bulan April, melampaui prakiraan 0,3% dan puli dari kontraksi di bulan Maret yang sebesar -0,1%. Sementara itu, Core PPI, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, juga meningkat sebesar 0,5% MoM, melebihi proyeksi 0,2%.

Selain itu, laporan terbaru dari OPEC+ (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dipimpin oleh Rusia) menunjukkan bahwa negara-negara anggota telah melampaui batas yang telah disepakati dengan memproduksi 568.000 barel per hari (bph) bulan lalu. Namun demikian, OPEC mempertahankan pandangan optimis terhadap permintaan minyak global, dengan memperkirakan peningkatan 2,25 juta barel per hari pada tahun 2024 dan 1,85 juta barel per hari pada tahun 2025.


sumber : fxstreet