Harga MInyak WTI Naik karena Optimisnya Laporan Bulanan OPEC

Harga West Texas Intermediate (WTI) mencapai level tertinggi hari ini, yaitu berada di kisaran $72,99 per barel selama sesi Asia pada hari Kamis. Harga minyak mentah mengalami tren kenaikan, didukung oleh optimisme yang dihasilkan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Menurut laporan bulanan OPEC, terdapat ekspektasi pertumbuhan yang kuat pada permintaan minyak untuk tahun 2024 dan 2025. Laporan ini memperkirakan pertumbuhan sebesar 2,25 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024, konsisten dengan prediksi yang dibuat pada bulan Desember, dan mengantisipasi pertumbuhan sebesar 1,85 juta bph pada tahun 2025.

Dari perspektif geopolitik, gangguan pasokan yang terus-menerus di Laut Merah berfungsi sebagai pencegah penurunan harga minyak mentah yang lebih besar. Serangan-serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, yang didalangi oleh pasukan Houthi yang dipimpin oleh Iran, telah mendorong banyak perusahaan untuk mengalihkan kargo mereka di sekitar Afrika, yang mengakibatkan waktu perjalanan yang lebih lama dan biaya yang lebih tinggi. Menanggapi serangan-serangan terhadap pelayaran ini, Amerika Serikat melakukan serangan lagi terhadap target-target Houthi di Yaman pada hari Rabu.

Selain itu, pada Rabu malam, pemberontak Houthi Yaman dilaporkan menargetkan kapal kargo milik AS dengan pesawat tak berawak kamikaze di Laut Merah. Insiden ini terjadi setelah Amerika Serikat mengumumkan niatnya untuk memasukkan kembali Houthi ke dalam daftar “teroris global yang ditunjuk secara khusus”, seperti yang dilaporkan oleh BBC. Penetapan baru oleh Washington ini akan mengharuskan lembaga-lembaga keuangan AS untuk membekukan dana Houthi, dan anggota kelompok tersebut akan dilarang memasuki Amerika Serikat.

American Petroleum Institute (API) melaporkan kenaikan mengejutkan pada Stok Minyak Mentah Mingguan menjadi 0,483 juta barel untuk pekan yang berakhir pada 12 Januari, berlawanan dengan ekspektasi penurunan 2,4 juta barel. Angka sebelumnya mengindikasikan penurunan stok minyak mentah sebesar 5,215 juta barel. Energy Information Administration (EIA) akan merilis laporan Perubahan Stok Minyak Mentah di sesi Amerika Utara. Ekspektasi pasar adalah penurunan sebesar 0,313 juta barel, membalik angka stok sebelumnya sebesar 1,338 juta barel.


sumber : fxstreet