Harga Minyak WTI Naik, Imbas Prakiraan Pemangkasan Pasokan OPEC+

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berada dalam lintasan kenaikan untuk 3 sesi berturut-turut, dengan komoditas diperdagangkan di sekitar $83,51 per barel selama jam perdagangan Asia pada hari Senin. Kenaikan harga minyak mentah yang berkelanjutan ini disebabkan oleh antisipasi kendala pasokan yang berasal dari pemangkasan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+).

Para investor menanti pertemuan tingkat menteri OPEC+ yang dijadwalkan pekan ini. Diprakirakan bahwa selama pertemuan tersebut, OPEC+ akan menilai fundamental pasar dan kepatuhan para anggota terhadap target produksi, dengan ekspektasi yang meluas untuk mempertahankan kebijakan produksi saat ini.

Lebih lanjut, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak menekankan pada hari Jumat bahwa perusahaan-perusahaan minyak harus memprioritaskan pengurangan produksi dibandingkan ekspor pada kuartal kedua untuk menyelaraskan dengan target produksi OPEC+. Ia juga menyatakan bahwa tidak ada keharusan bagi Rusia untuk memberlakukan larangan ekspor diesel untuk mengatasi kenaikan harga dan potensi kekurangan bahan bakar setelah serangan drone yang mengganggu kapasitas penyulingan.

Serangan pesawat tak berawak Ukraina telah melumpuhkan banyak kilang minyak Rusia, yang menyebabkan penurunan ekspor bahan bakar Rusia. Serangan-serangan ini telah menyebabkan hampir 1 juta barel per hari kapasitas pemrosesan minyak mentah Rusia tidak aktif.

Data resmi mengungkapkan bahwa aktivitas manufaktur Tiongkok mengalami ekspansi pertama dalam enam bulan terakhir di bulan Maret, meningkatkan prospek permintaan minyak mentah di negara importir minyak mentah terbesar di dunia ini. Analis di Goldman Sachs mencatat bahwa permintaan minyak di Eropa melebihi ekspektasi, dengan kenaikan 100.000 barel per hari (bph) yang tercatat di bulan Februari, kontras dengan proyeksi mereka sebelumnya yang memperkirakan penurunan 200.000 bph pada tahun 2024.


sumber : fxstreet