Harga Minyak WTI Naik Dua Hari Berturut-turut, Yuk Simak Faktor-faktornya

Harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) pulih semalam dari $80,79, atau level terendah dua pekan dan melanjutkan kenaikannya selama sesi awal Perdagangan Eropa pada hari Kamis. Kenaikan ini didukung oleh kombinasi beberapa faktor dan mengangkat komoditas ini ke puncak beberapa hari, di sekitar angka $82,85 pada Pukul 13.00 WIB.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global yang relatif kuat pada tahun ini dan tahun depan. Selain itu, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah turun 3,4 juta barel menjadi 445,1 juta barel pada 5 Juli 2024, jauh melebihi ekspektasi para analis. Hal ini terlihat menopang harga minyak mentah di tengah pelemahan Dolar AS (USD).

Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell, dalam kesaksiannya di depan Kongres, mengatakan bahwa AS tetap berada di jalur menuju harga yang stabil dan tingkat pengangguran yang rendah. Komentar tersebut menegaskan kembali ekspektasi pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan September dan menurunkannya lagi pada bulan Desember. Prospek ini membuat para pembeli USD tetap defensif dan tampaknya menguntungkan komoditas dalam mata uang USD, termasuk harga minyak mentah.

Selain itu, kekhawatiran tentang gangguan pasokan yang berasal dari konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah menjadi faktor lain yang mendukung cairan hitam ini. Sementara itu, data inflasi yang lemah dari Tiongkok – importir minyak terbesar di dunia – dapat membatasi kenaikan harga Minyak Mentah. Para pedagang mungkin juga lebih memilih untuk menunggu rilis angka inflasi konsumen AS sebelum memposisikan diri untuk langkah selanjutnya.


sumber : fxstreet