Harga Minyak WTI Naik di Tengah Risiko Geopolitik dan Optimisme Permintaan Minyak

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $80,60 pada hari Senin. Emas hitam sedikit lebih tinggi karena ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan ekspektasi kenaikan permintaan minyak di musim panas.

Para investor khawatir akan konflik yang lebih luas di Timur Tengah yang dapat membahayakan aliran minyak mentah dari wilayah tersebut, yang mendorong harga WTI. Sekretaris Jenderal PBB mengatakan pada hari Ahad bahwa perang skala penuh antara Israel dan Hizbullah akan menjadi sebuah bencana. Selain itu, kantor berita Anadolu melaporkan bahwa beberapa anak dan wanita Palestina terbunuh dan terluka pada hari Sabtu malam dalam serangan udara Israel yang menargetkan dua rumah di Kota Gaza.

Selain itu, harapan akan adanya peningkatan permintaan bahan bakar di musim panas untuk keperluan pendinginan dan perjalanan dapat mendukung harga WTI. JPMorgan melaporkan bahwa permintaan minyak global naik 1,4 juta barel per hari di bulan Juni, didukung oleh perjalanan musim panas yang kuat di seluruh Eropa dan Asia.

Di sisi lain, menguatnya Dolar AS (USD) setelah data IMP S&P AS untuk bulan Juni dan sikap hawkish pejabat Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan mendukung emas hitam. Para pembuat kebijakan The Fed mencatat bahwa bank sentral AS perlu melihat lebih banyak kemajuan pada inflasi sebelum mempertimbangkan penurunan suku bunga. Narasi suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama terus membebani harga WTI karena meningkatkan biaya pinjaman, yang dapat mengurangi aktivitas ekonomi dan permintaan minyak.


sumber : fxstreet