Harga Minyak WTI Lanjutkan Kenaikan, Setelah Keputusan ECB
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melanjutkan kenaikan untuk hari ketiga, diperdagangkan di kisaran $75,65 per barel selama sesi Asia pada hari Jumat. Kenaikan harga minyak mentah dapat dikaitkan dengan meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS (The Fed) pada bulan September, menyusul penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin yang diterapkan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) pada hari Kamis.
Sebuah jajak pendapat Reuters yang dilakukan pada tanggal 31 Mei hingga 5 Juni mengindikasikan bahwa hampir dua pertiga dari para ekonom sekarang memprediksi penurunan suku bunga di bulan September. Selain itu, CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa probabilitas penurunan suku bunga The Fed di bulan September sebesar setidaknya 25 basis poin telah meningkat menjadi hampir 70,0%, naik dari 51,0% pada minggu sebelumnya.
Data ketenagakerjaan yang lebih rendah dari Amerika Serikat (AS) memicu harapan akan adanya dua kali pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) AS pada tahun ini. Penurunan suku bunga di Amerika Serikat (AS), negara konsumen minyak terbesar, dapat merangsang aktivitas ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak.
Laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS mengindikasikan bahwa 152.000 pekerja baru ditambahkan ke dalam daftar payrolls di bulan Mei, terendah dalam empat bulan terakhir dan jauh di bawah prakiraan 175.000 dan angka yang direvisi turun dari 188.000 untuk bulan April. Klaim Tunjangan Pengangguran Awal di AS meningkat 8.000 menjadi 229.000 untuk pekan yang berakhir pada tanggal 31 Mei, melampaui ekspektasi pasar 220.000. Angka ini mencatatkan angka tertinggi sejak level tertinggi delapan bulan di 232.000 yang tercatat pada awal Mei. para pedagang menunggu rilis data ketenagakerjaan AS pada hari Jumat, termasuk Pendapatan Rata-rata Per Jam dan Nonfarm Payrolls.
Pada hari Minggu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+) setuju untuk memperpanjang sebagian besar pengurangan pasokan mereka hingga 2025. Namun, kelompok ini mengizinkan pemangkasan sukarela dari delapan negara anggota untuk dibatalkan secara bertahap mulai bulan Oktober. Pada bulan Desember, lebih dari 500.000 barel per hari (bph) diprakirakan akan kembali masuk ke pasar, dengan total 1,8 juta bph kembali pada bulan Juni 2025, menurut Reuters.
sumber : fxstreet