Harga Minyak Turun Tipis Seiring Meredanya Risiko Geopolitik

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $65,08 saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB pada hari Selasa. Harga WTI turun seiring meredanya risiko geopolitik di Timur Tengah dan kemungkinan peningkatan output OPEC+ pada bulan Agustus.
Kekhawatiran akan ketegangan di Timur Tengah yang mengganggu pasokan minyak global mereda setelah gencatan senjata Israel-Iran. Ini dapat melemahkan emas hitam dalam jangka pendek. Pasar telah menghilangkan sebagian besar premi risiko geopolitik yang dibangun ke dalam harga setelah gencatan senjata Iran-Israel, kata analis pasar IG, Tony Sycamore.
Organization of the Petroleum Exporting Countries dan sekutu-sekutunya (OPEC+) siap mempertimbangkan peningkatan 411.000 barel per hari (bph) untuk bulan Agustus saat mereka bertemu pada hari Minggu, setelah kenaikan output serupa untuk bulan Mei, Juni, dan Juli. Ini akan menjadi kenaikan bulanan keempat sejak kelompok ini mulai mengurangi pemotongan produksi pada bulan April.
Sementara itu, produksi minyak mentah AS mencapai rekor 13,47 juta bph pada bulan April, naik dari 13,45 juta bph sebelumnya, menurut data yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA). Data ini berkontribusi pada penurunan WTI.
Para investor akan memantau dengan seksama negosiasi perdagangan, dengan hanya 10 hari hingga tarif Presiden AS ,Donald Trump, dijadwalkan untuk dilanjutkan. Setiap perkembangan positif seputar perundingan perdagangan dapat memberikan dukungan pada prospek permintaan minyak, meningkatkan harga WTI.
sumber : fxstreet