Harga Minyak Turun Tipis saat Terhentinya Pembicaraan Nuklir AS-Iran

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $61,95 per barel saat berita ini ditulis Pukul 13.20 WIB pada hari Selasa. Harga WTI turun tipis di tengah tanda-tanda terjadinya kebuntuan dalam negosiasi AS dengan Iran pada program nuklirnya, sementara Moody’s menurunkan peringkat kredit nasional AS.
Wakil Menteri Luar Negeri, Majid Takhtravanchi, mengatakan pada hari Senin bahwa perundingan nuklir antara Iran dan AS “tidak akan membuahkan hasil” jika Washington bersikeras agar Teheran menghentikan aktivitas pengayaan uranium hingga nol. Pada hari Minggu, utusan khusus AS, Steve Witkoff, menekankan bahwa setiap kesepakatan baru antara AS dan Iran harus mencakup kesepakatan untuk menahan diri dari pengayaan, yang dapat mengarah ke pengembangan senjata nuklir. Iran mengatakan bahwa program energi nuklirnya memiliki tujuan yang sepenuhnya damai. Terhentinya perundingan nuklir antara AS dan Iran mendukung harga WTI.
Di sisi lain, Moody’s menurunkan peringkat AS dari ‘Aaa’ menjadi ‘Aa1,’ dengan alasan bahwa pemerintahan AS yang berturut-turut gagal membalikkan defisit dan biaya bunga yang membengkak. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang kesehatan ekonomi negara pengonsumsi minyak terbesar di dunia, yang mungkin memberikan tekanan jual pada emas hitam.
Selain itu, penjualan ritel yang melambat di Tiongkok, importir minyak terbesar, mungkin berkontribusi pada penurunan WTI. Data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan pada hari Senin bahwa Penjualan Ritel negara tersebut naik 5,1% tahun-ke-tahun di bulan April dibandingkan 5,5% yang diharapkan dan 5,9% di bulan Maret.
sumber : fxstreet