Harga Minyak Turun, Setelah Iran-Israel Sepakat Gencatan Senjata

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $65,65 saat berita ini ditulis Pukul 13.05 WIB pada hari Selasa. Harga WTI turun setelah Presiden AS, Donald Trump, mengatakan bahwa gencatan senjata telah disepakati antara Iran dan Israel, meredakan ketakutan akan gangguan pasokan di wilayah tersebut.

Parlemen Iran telah memberikan suara untuk menutup Selat Hormuz sebagai balasan atas serangan Trump terhadap negara itu pada akhir pekan. Namun, tidak ada korban yang dilaporkan setelah serangan tersebut. Sebaliknya, Iran menyerang pangkalan militer AS di Qatar sebagai balasan atas serangan AS terhadap fasilitas-fasilitas nuklirnya.

Selain itu, Trump mengatakan pada hari Senin bahwa gencatan senjata yang “lengkap dan total” antara Israel dan Iran akan mulai berlaku untuk mengakhiri konflik antara kedua negara. Dampak awal dari konflik terhadap pasar minyak dan gas tetap relatif terbatas, yang mungkin melemahkan harga WTI dalam jangka pendek.

Di sisi lain, pernyataan dovish dari para pejabat Federal Reserve (The Fed) dapat membebani Greenback dan mendukung harga komoditas yang berdenominasi USD. Wakil Ketua The Fed untuk Pengawasan, Michelle Bowman, mengatakan pada hari Senin bahwa waktu untuk menurunkan suku bunga semakin dekat karena risiko-risiko pada pasar kerja mungkin meningkat. Dolar AS yang lebih lemah membuat minyak lebih murah bagi pembeli asing, meningkatkan permintaan dan mendorong harga lebih tinggi.

Para pedagang minyak akan mengambil lebih banyak petunjuk dari kesaksian setengah tahunan Ketua Jerome Powell dan rilis Keyakinan Konsumen AS yang akan datang pada hari Selasa. Selain itu, data stok minyak mentah mingguan dari American Petroleum Institute (API) akan dirilis pada hari yang sama.


sumber : fxstreet