Harga Minyak Turun Seiring Meredanya Ketegangan Geopolitik

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) terus menurun untuk dua hari berturut-turut, diperdagangkan sekitar $68,20 per barel saat berita ini ditulis Pukul 13.25 WIB pada hari Senin. Penurunan ini terjadi seiring meredanya ketegangan geopolitik setelah diskusi antara pejabat Ukraina dan AS di Riyadh pada hari Minggu, yang dapat menyebabkan peningkatan pasokan minyak Rusia ke pasar global, menurut Reuters.

Upaya untuk menegosiasikan gencatan senjata masih berlangsung, dengan Presiden Trump mendukung akhir dari perang yang telah berlangsung selama tiga tahun. Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov menyoroti langkah-langkah untuk melindungi infrastruktur energi dan kritis. Sementara itu, delegasi AS dijadwalkan bertemu dengan pejabat Rusia pada hari Senin untuk mendorong gencatan senjata di Laut Hitam dan de-eskalasi yang lebih luas di Ukraina.

Reuters mengutip Toshitaka Tazawa, seorang analis di Fujitomi Securities, yang mencatat, “Ekspektasi kemajuan dalam negosiasi perdamaian antara Rusia dan Ukraina serta potensi pelonggaran sanksi AS terhadap minyak Rusia menekan harga lebih rendah.” Ia menambahkan bahwa para investor tetap berhati-hati, menilai tren produksi OPEC+ di masa depan setelah April.

Di Timur Tengah, Irak merencanakan untuk memperluas kapasitas produksi minyaknya melebihi 6 juta barel per hari (bph) pada tahun 2029, menurut kantor berita negara. Wakil Menteri Minyak Irak, Bassem Mohamed Khodeir, menyatakan bahwa negara tersebut bertujuan untuk mencapai tujuan ini melalui eksplorasi minyak dan upaya pengeboran yang luas, mengutip kesepakatan terbaru dengan BP untuk mengembangkan kembali empat ladang minyak dan gas Kirkuk.


sumber : fxstreet