Harga Minyak Turun di Tengah Pemulihan Ladang Minyak Irak
West Texas Intermediate (WTI), patokan Minyak Mentah AS, diperdagangkan di sekitar $58,65 saat berita ini ditulis Pukul 13.40 WIB pada hari Selasa. Harga WTI turun saat Irak memulihkan produksi di salah satu ladang Minyaknya. Para trader menunggu rilis laporan stok Minyak Mentah American Petroleum Institute (API) yang akan dirilis nanti pada hari Selasa.
Reuters melaporkan pada hari Senin bahwa Irak melanjutkan produksi di ladang Minyak West Qurna 2 milik Lukoil setelah kebocoran pada pipa ekspor mengurangi outputnya. Ladang tersebut, yang memproduksi lebih dari 460.000 barel per hari, menyumbang sekitar 0,5% dari pasokan Minyak dunia dan 9% dari total output di Irak, produsen terbesar kedua OPEC setelah Arab Saudi.
Di sisi lain, risiko-risiko geopolitik dapat memberikan dukungan bagi harga WTI. Presiden AS, Donald, Trump mengatakan dia kecewa dengan penanganan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, terhadap proposal AS untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung hampir empat tahun. Para analis memprakirakan pembatasan ekspor energi Rusia akan tetap ada, setelah pernyataan Zelenskiy bahwa belum ada kesepakatan untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
Para trader Minyak menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve (The Fed) AS pada hari Rabu, yang diprakirakan akan menurunkan suku bunga sebesar seperempat poin pada pertemuan bulan Desember. Meningkatnya taruhan pada penurunan suku bunga The Fed dapat memperkuat prospek permintaan energi yang lebih tinggi pada tahun 2025 dan mendukung harga emas hitam. Suku bunga yang lebih rendah umumnya akan menekan Dolar AS (USD) lebih rendah dan meningkatkan harga WTI, karena membuat komoditas berdenominasi USD menjadi lebih murah bagi para pembeli asing.
sumber : fxstreet
