Harga Minyak Tertekan, Dekat dengan Level Terendah Dua Bulan

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tetap dekat dengan level terendah dua bulan di $68,36 yang tercatat pada 26 Februari 2025, bergerak di sekitar $68,80 per barel saat berita ini ditulis Pukul 13.15 WIB pada hari Kamis. Harga minyak mentah terus menghadapi tekanan karena adanya ekspektasi peningkatan pasokan dan prospek permintaan yang bearish.

Kemungkinan kesepakatan damai Rusia-Ukraina juga telah membebani harga, karena potensi pelonggaran sanksi Rusia dapat menyebabkan peningkatan pasokan minyak global. Selain itu, kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi telah menambah hambatan, dengan ketakutan bahwa tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap Tiongkok dan mitra dagang lainnya dapat melemahkan permintaan.

Dalam perkembangan terkait, Amerika Serikat (AS) dan Ukraina dilaporkan telah sepakat mengenai syarat-syarat draf kesepakatan mineral yang penting bagi upaya Kyiv untuk mendapatkan dukungan Washington. Menurut sumber yang dikutip oleh Reuters pada hari Selasa, Presiden Donald Trump berusaha untuk segera mengakhiri konflik dengan Rusia.

Pada hari Rabu, Presiden Trump mengumumkan rencana untuk mencabut lisensi minyak Chevron Corp. di Venezuela. Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez mengkritik keputusan tersebut, menyebutnya “merugikan dan tidak dapat dijelaskan,” seperti yang dilaporkan oleh Reuters.

Di Irak, pemerintah daerah Kurdistan telah mencapai kesepakatan dengan kementerian minyak federal untuk melanjutkan ekspor minyak mentah Kurdi berdasarkan volume yang tersedia. Namun, pemulihan ini masih menunggu persetujuan dari Turki. Pipa tersebut telah ditutup sejak Maret 2023, setelah keputusan Kamar Dagang Internasional (International Chamber of Commerce/ICC) yang memerintahkan Turki untuk membayar Baghdad sebesar $1,5 miliar sebagai ganti rugi atas ekspor yang tidak sah antara tahun 2014 dan 2018.


sumber : fxstreet