Harga Minyak Terdorong Lemahnya Inflasi AS

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan di kisaran $82,95 per barel selama sesi wal Perdagangan Eropa pada hari Jumat. Harga minyak mentah mendapat dukungan karena data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS yang lebih lemah dari prakiraan untuk bulan Juni telah meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) pada bulan September. Suku Bunga yang lebih rendah mendukung perekonomian AS, konsumen minyak terbesar di dunia, yang pada gilirannya meningkatkan permintaan minyak mentah.

Indeks Harga Konsumen (IHK) AS turun 0,1% dari bulan ke bulan di bulan Juni, menandai level terendah dalam lebih dari tiga tahun terakhir. IHK inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, naik 3,3% dari tahun ke tahun di bulan Juni, dibandingkan dengan kenaikan 3,4% di bulan Mei dan ekspektasi yang sama. Sementara itu, IHK inti naik 0,1% bulan ke bulan, dibandingkan dengan ekspektasi dan kenaikan sebelumnya sebesar 0,2%.

Presiden Federal Reserve Bank of Chicago, Austan Goolsbee, mengatakan pada hari Kamis bahwa ekonomi AS tampaknya berada di jalur yang tepat untuk mencapai inflasi 2%. Hal ini menunjukkan bahwa Goolsbee semakin yakin bahwa waktu untuk memangkas suku bunga akan segera tiba. Ia juga menyatakan “Pandangan saya adalah seperti inilah jalur menuju 2%,” menurut Reuters.

Menurut data pemerintah yang dikutip oleh Reuters, permintaan bensin AS mencapai 9,4 juta barel per hari (bph) pada pekan yang berakhir 5 Juli 2024, level tertinggi untuk pekan liburan Hari Kemerdekaan sejak 2019. Permintaan bahan bakar jet, berdasarkan rata-rata empat minggu, berada pada level terkuat sejak Januari 2020. Permintaan bahan bakar yang kuat ini telah mendorong kilang-kilang AS untuk meningkatkan aktivitas dan mengambil stok minyak mentah, sehingga mendukung harga.


sumber : fxstreet