Harga Minyak Stabil, Fokus pada Kesepakatan Damai Rusia-Ukraina

Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) rebound dari pelemahan pada hari sebelumnya, diperdagangkan sekitar $70,75 per barel pada saat berita ini ditulis Pukul 13.15 WIB pada hari Senin. Namun, harga Minyak mentah menghadapi hambatan karena optimisme seputar potensi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina meredakan kekhawatiran terhadap pasokan. Kemungkinan pencabutan sanksi terhadap Moskow dapat meningkatkan pasokan energi global.
Menurut sumber BBC, para pejabat pemerintahan Trump dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat dari Rusia di Arab Saudi pada hari Selasa untuk membahas potensi kesepakatan damai. Pertemuan ini menandai langkah signifikan dalam memulihkan hubungan AS-Rusia, setelah percakapan melalui telepon minggu lalu antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Rusia Vladimir Putin.
Sementara itu, penundaan tarif timbal balik Amerika Serikat (AS) membantu menstabilkan harga Minyak karena para investor semakin optimis terhadap potensi kesepakatan perdagangan. Pekan lalu, Trump mengarahkan para pejabat perdagangan dan ekonomi untuk mengevaluasi tarif timbal balik pada negara-negara yang memberlakukan bea pada barang-barang AS, dengan rekomendasi yang akan disampaikan pada tanggal 1 April.
Reuters mengutip para analis JPMorgan bahwa permintaan Minyak global telah melonjak menjadi 103,4 juta barel per hari (bph), meningkat 1,4 juta bph dari tahun sebelumnya. Para analis tersebut juga mengatakan, “Permintaan awal yang lamban untuk bahan bakar mobilitas dan pemanas meningkat pada minggu kedua Februari, menunjukkan kesenjangan antara permintaan aktual dan yang diproyeksikan akan segera menyempit.”
Selain itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada Fox Business pada hari Jumat bahwa AS bermaksud untuk mengurangi ekspor Minyak Iran menjadi kurang dari 10% dari tingkat saat ini karena Presiden Trump meningkatkan kampanye “tekanan maksimum” nya pada program nuklir Teheran. “Kami berkomitmen untuk mengurangi ekspor Minyak Iran kembali ke tingkat 100.000 barel per hari yang terlihat selama masa jabatan pertama Trump,” kata Bessent.
sumber : fxstreet