Harga Minyak Sideways Setelah Penurunan di Hari Sebelumnya

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) sideways, diperdagangkan di kisaran $73,45 per barel selama perdagangan sesi Eropa pada hari Selasa. Namun, harga minyak mentah didukung oleh faktor-faktor bullish, termasuk permintaan energi yang lebih tinggi yang didorong oleh cuaca yang lebih dingin dan langkah-langkah stimulus ekonomi Beijing.

Harga Minyak Mentah dapat memperoleh dukungan karena produksi minyak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menurun di bulan Desember, terutama karena upaya Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengimplementasikan pengurangan pasokan untuk menstabilkan pasar minyak global, menurut Bloomberg (gated). Produksi turun 120.000 barel per hari (bph) menjadi 27,05 juta bph, dengan kenaikan moderat di Libya dan Nigeria yang diimbangi oleh penurunan di Iran dan Kuwait, seperti yang dilaporkan oleh survei Bloomberg.

Perkembangan ini terjadi di tengah-tengah OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, dan sekutunya, yang dipimpin oleh Arab Saudi, membatasi produksi dalam beberapa tahun terakhir untuk mendukung harga di tengah-tengah permintaan yang lemah dan pasokan AS yang melimpah. Dalam pertemuan terakhir mereka, kelompok ini kembali menunda rencana untuk memulihkan produksi.

Presiden AS Joe Biden akan melarang pengembangan Minyak dan Gas lepas pantai baru di sepanjang sebagian besar garis pantai AS, sebuah keputusan yang mungkin akan sulit dibatalkan oleh Presiden terpilih Donald Trump, yang telah berjanji untuk meningkatkan produksi energi dalam negeri. Langkah ini sebagian besar bersifat simbolis, karena tidak akan mempengaruhi wilayah-wilayah di mana pengembangan Minyak dan Gas sudah berjalan.

Selain itu, pemerintahan Biden berencana untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut pada Rusia sebagai tanggapan atas perangnya di Ukraina. Menurut tiga sumber yang dikutip oleh Reuters, tindakan-tindakan ini akan menargetkan pendapatan minyak Rusia, termasuk tindakan-tindakan terhadap kapal-kapal tanker yang mengangkut minyak mentah Rusia.

Upaya-upaya stimulus ekonomi Beijing meningkatkan permintaan minyak di importir minyak mentah terbesar di dunia ini. Dalam upaya untuk menghidupkan kembali ekonominya yang sedang kesulitan, Beijing meningkatkan stimulus fiskal, mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka akan secara signifikan meningkatkan pendanaan melalui obligasi pemerintah bertenor sangat panjang pada tahun 2025 untuk merangsang investasi bisnis dan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan belanja konsumen.


sumber : fxstreet