Harga Minyak Sideways, Hadapi Tantangan Potensi Tarif AS ke Global

Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan sideways, berada di sekitar $69,40 per barel saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB pada hari Jumat. Harga Minyak Mentah menghadapi tantangan akibat meningkatnya kekhawatiran terhadap permintaan, yang dipicu oleh potensi tarif Amerika Serikat (AS) terhadap ekonomi global.
Para pedagang bersikap hati-hati pada hari Jumat setelah Presiden AS, Donald Trump, memberlakukan tarif yang lebih tinggi pada mitra-mitra dagang AS yang akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025. Pada hari Kamis, Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan tarif berkisar antara 10% hingga 41% pada impor AS dari puluhan negara dan lokasi-lokasi asing, termasuk Kanada, India, dan Taiwan, yang gagal mencapai tenggat kesepakatan perdagangan, menurut Reuters.
Namun, harga minyak berada di jalur untuk kenaikan mingguan yang kuat lebih dari 6%, menandai kinerja terkuat sejak awal Juni, didorong oleh kekhawatiran pasokan setelah ancaman Trump untuk memberlakukan tarif sekunder 100% pada pembeli minyak mentah Rusia. Amerika Serikat juga memperingatkan Tiongkok, salah satu konsumen minyak terbesar, tentang sanksi berat jika terus membeli minyak Rusia.
Data terbaru dari AS menunjukkan bahwa inflasi meningkat pada bulan Juni karena tarif mendukung harga barang impor seperti furnitur rumah tangga dan produk-produk rekreasi. Inflasi Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) inti AS bulan Juni naik sedikit, meningkat 0,3% MoM seperti yang diprakirakan banyak pelaku pasar. Pada basis tahunan, inflasi PCE mempercepat laju menjadi 2,6% YoY, melampaui ekspektasi bertahan di 2,5%.
Laporan PCE AS mengindikasikan bahwa tekanan harga akan meningkat pada semester kedua tahun ini dan menunda Federal Reserve (The Fed) AS untuk memangkas suku bunga hingga setidaknya Oktober. Penting untuk dicatat bahwa suku bunga yang lebih tinggi juga akan berdampak pada minyak karena biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat membatasi pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia. Para pedagang mengalihkan fokus mereka ke Nonfarm Payrolls (NFP) AS, yang akan dirilis nanti hari ini, yang diprakirakan akan tetap berada di wilayah positif.
sumber : fxstreet