Harga Minyak Naik Tipis, Setelah Serangan Drone Ukraina ke Rusia

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $63,83 saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB pada hari Senin. WTI naik tipis setelah serangan drone Ukraina menargetkan infrastruktur energi Rusia. Para trader bersiap untuk menghadapi rilis laporan stok minyak mentah mingguan dari American Petroleum Institute (API), yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Selasa.

Para pejabat Rusia mengatakan bahwa Ukraina melakukan serangan drone ke Rusia pada hari Minggu, menyebabkan penurunan kapasitas reaktor yang signifikan di salah satu fasilitas pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di negara itu dan kebakaran besar di terminal ekspor bahan bakar Ust-Luga. “Mengingat keberhasilan yang dicapai Ukraina dalam menargetkan infrastruktur minyak Rusia … risiko untuk minyak mentah beralih ke sisi atas,” kata analis pasar IG, Tony Sycamore.

Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, tampaknya sedang mempersiapkan kemungkinan penurunan suku bunga dalam pertemuan September. Nada dovish The Fed dapat menyeret Dolar AS (USD) lebih rendah dan mendukung harga komoditas berdenominasi USD.

Para trader minyak akan memantau dengan cermat perkembangan seputar resolusi antara Rusia dan Ukraina. Setiap tanda kemajuan dalam negosiasi dapat meredakan kekhawatiran terhadap pasokan dan membatasi kenaikan emas hitam, sementara prospek pencabutan sanksi terhadap minyak mentah Rusia dapat meningkatkan harga WTI.

Menlu Rusia, Sergey Lavrov, menyatakan pada hari Minggu bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, “siap untuk bertemu” dengan Zelenskyy ketika agenda siap untuk sebuah KTT. Namun, ia mengatakan bahwa tidak ada pertemuan yang direncanakan saat ini.


sumber : fxstreet