Harga Minyak Naik Tipis, Setelah Penurunan di Hari Sebelumnya

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $61,60 saat berita ini ditulis Pukul 13.15 WIB pada hari Kamis. Kemarin, Harga WTI turun setelah laporan bahwa babak baru perundingan nuklir antara Amerika Serikat dan Iran akan berlangsung pekan ini.

Pada hari Selasa, AS memperoleh intelijen baru yang mengindikasikan bahwa Israel sedang mempersiapkan serangan terhadap fasilitas-fasilitas nuklir Iran, meskipun Presiden AS, Donald Trump, telah mengejar kesepakatan diplomatik dengan Teheran. Tidak jelas apakah para pemimpin Israel telah membuat keputusan akhir untuk melaksanakan serangan tersebut, kata CNN, mengutip para pejabat yang tidak disebutkan namanya.

Serangan oleh Israel akan menghambat kemajuan dalam negosiasi tersebut dan berkontribusi pada ketegangan di Timur Tengah, yang menyuplai sekitar sepertiga minyak dunia. Babak perundingan Iran-AS selanjutnya akan berlangsung pada hari Jumat di Roma. Setiap tanda kemajuan dalam perundingan nuklir mungkin membatasi kenaikan harga WTI.

Mengenai data, laporan mingguan Energy Information Administration (EIA) AS menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah di AS untuk pekan yang berakhir 16 Mei meningkat sebesar 1,328 juta barel, dibandingkan dengan kenaikan 3,454 juta barel pada pekan sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa persediaan akan turun sebesar 1,85 juta barel.

Para pedagang minyak akan memantau data ekonomi AS yang dirilis nanti pada hari Kamis, termasuk Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers Index/PMI) S&P pendahuluan, Indeks Aktivitas Nasional The Fed Chicago, serta laporan Klaim Tunjangan Pengangguran Awal yang seperti biasa dan Penjualan Rumah Lama. Hasil yang suram dapat memberikan tekanan jual pada Greenback dan mengangkat harga komoditas berdenominasi USD dalam waktu dekat.


sumber : fzstreet