Harga Minyak Naik Tipis di Tengah Surplus Pasokan Minyak Dunia

Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat tipis setelah mencatatkan penurunan lebih dari 1,5% di hari sebelumnya, diperdagangkan di sekitar $58,79 saat berita ini ditulis Pukul 14.00 WIB pada hari Rabu. Harga Minyak Mentah turun setelah International Energy Agency (IEA) memperingatkan tentang surplus pasokan Minyak pada tahun 2026.
Pada hari Selasa, IEA melaporkan bahwa pasar minyak global dapat menghadapi surplus hingga 4 juta barel per hari tahun depan, sebuah kelebihan yang lebih besar dari yang diprakirakan sebelumnya, karena anggota-anggota OPEC+ dan produsen-produsen lainnya meningkatkan produksi sementara permintaan tetap lesu.
Selain itu, harga Minyak menerima tekanan ke bawah dari ketegangan perdagangan baru antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, yang meningkatkan kekhawatiran bahwa perseteruan yang sedang berlangsung antara dua konsumen minyak terbesar dapat lebih melemahkan permintaan minyak global.
Presiden Donald Trump mengkritik Tiongkok pada hari Rabu atas kebijakan perdagangan proteksionis baru-baru ini, mengancam akan memberlakukan pembatasan perdagangan tambahan jika Tiongkok melanjutkan untuk memberlakukan kontrol ekspor mineral tanah jarang yang baru dan meningkatkan biaya pelabuhan untuk kapal-kapal kontainer asing di pelabuhan-pelabuhan Tiongkok. Beijing juga mengumumkan sanksi terhadap lima anak perusahaan yang terkait dengan AS dari pembuat kapal Korea Selatan, Hanwha Ocean.
Namun, penurunan harga Minyak dapat terhambat karena meningkatnya peluang penurunan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve (The Fed) pada tahun 2025. Biaya pinjaman yang lebih rendah dapat mendukung aktivitas ekonomi di Amerika Serikat, konsumen Minyak terbesar di dunia, yang dapat mendukung harga Minyak Mentah.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menyatakan bahwa bank sentral berada di jalur untuk memberikan pengurangan suku bunga sebesar seperempat poin lagi nanti bulan ini, meskipun penutupan pemerintah secara signifikan mengurangi pemahamannya pada ekonomi. Powell menyoroti rendahnya laju perekrutan dan mencatat bahwa itu mungkin akan melemah lebih lanjut. Alat FedWatch CME mengindikasikan bahwa pasar saat ini memprakirakan kemungkinan hampir 94% penurunan suku bunga The Fed pada bulan Oktober dan kemungkinan 93% penurunan lainnya pada bulan Desember.
sumber : fxstreet