Harga Minyak Naik saat Ukraina Serang Fasilitas-Fasilitas Energi Rusia
Kontrak berjangka West Texas Intermediate (WTI) di NYMEX diperdagangkan 0,25% lebih tinggi di sekitar 59,34 saat beita ini ditulis Pukul 13.40 WIB pada hari Kamis. Harga Minyak naik saat serangan Ukraina terhadap pipa minyak Druzhba, yang terletak di wilayah Tambov tengah Rusia yang memasok produk energi ke Hongaria dan Slovakia, telah meningkatkan kekhawatiran pasokan di saat perusahaan-perusahaan Minyak besar Moskow, Rosneft dan Lukoil, sudah menghadapi beban sanksi.
Meski harga Minyak diperdagangkan lebih tinggi di awal sesi Eropa, harga tersebut masih berada di dalam kisaran perdagangan hari Rabu.
Harga Minyak juga naik pada hari Rabu setelah perundingan damai antara utusan-utusan utama Amerika Serikat (AS) dan Rusia gagal mencapai terobosan.
Trump mengatakan bahwa utusan khusus Steve Witkoff dan menantunya Jared Kushner mengadakan “pertemuan yang sangat baik” pada hari Selasa dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Kremlin mengatakan Putin menerima beberapa proposal AS, meskipun pertemuan tersebut tidak menghasilkan terobosan, lapor CNN.
Ke depannya, pemicu utama untuk harga Minyak adalah pengumuman kebijakan moneter oleh Federal Reserve (The Fed) minggu depan, di mana bank sentral AS diprakirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 3,50%-3,75%.
Menurut alat CME FedWatch, probabilitas The Fed memotong suku bunga sebesar 25 basis poin (bp) menjadi 3,50%-3,75% pada pertemuan kebijakan bulan Desember adalah 89%.
Ini akan menjadi pemotongan suku bunga ketiga oleh The Fed secara berturut-turut. Penurunan suku bunga oleh The Fed memberikan sinyal positif untuk prospek permintaan Minyak.
sumber : fxstreet
