Harga Minyak Naik ke Level Tertinggi Empat Bulan Setelah Israel Serang Iran

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di sekitar $73,15 saat berita ini ditulis Pukul 13.10 WIB pada hari Jumat. Harga WTI naik ke level tertinggi sejak Februari setelah Israel melakukan serangan udara terhadap target-target di Iran, meningkatkan kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan geopolitik di wilayah tersebut.

Pada Kamis malam, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa telah terjadi “serangan pencegahan terhadap Iran” dan menyatakan keadaan darurat saat negara itu bersiap untuk membalas. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada Jumat pagi bahwa Israel menyerang inti program pengayaan nuklir Iran dan program pembuatan senjata nuklir. Netanyahu juga menargetkan fasilitas pengayaan utama Iran di Natanz, menambahkan bahwa operasi tersebut akan dilanjutkan selama beberapa hari sesuai kebutuhan.

Konfrontasi baru di Timur Tengah, wilayah yang menyumbang sepertiga dari produksi minyak mentah global, meningkatkan kekhawatiran akan risiko geopolitik dan mendorong harga WTI. “Kita kembali berada dalam lingkungan ketidakpastian geopolitik yang meningkat, meninggalkan pasar minyak dalam ketegangan dan perlu mulai memperhitungkan premi risiko yang lebih besar atas potensi gangguan pasokan,” kata Warren Patterson, kepala strategi komoditas di ING Groep NV.

Di sisi lain, ancaman tarif terbaru dari Presiden AS, Donald Trump, mungkin membebani harga WTI. Trump mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok telah ‘selesai,’ tetapi perincian dan konfirmasi dari Tiongkok masih kurang. Selain itu, Trump menyatakan bahwa ia berniat mengirim surat kepada puluhan mitra dagang AS dalam satu hingga dua minggu ke depan, menetapkan tarif unilateral menjelang batas waktu 9 Juli 2025 yang disertai dengan penundaan selama 90 hari.

Para pedagang minyak akan memantau dengan cermat perkembangan seputar perundingan perdagangan AS-Tiongkok. Ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh kebijakan tarif Trump dapat menyeret harga WTI lebih rendah. Kemudian pada hari Jumat, Sentimen Konsumen Michigan AS pendahuluan akan menjadi sorotan.


sumber : fxstreet